Sunday, October 4, 2009

Tumpahan Minyak Telah Mencapai Pulau Rote

KUPANG, KOMPAS.com - Perairan Pulau Rote di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) terancam tercemar tumpahan minyak kiriman dari ladang minyak Montara milik PT. TEP Australia yang meledak 21 Agustus lalu.

"Pencemaran minyak tersebut telah mendekati perairan Pulau Rote sekitar 500 kilo meter," kata Asisten II Setda NTT, Partini Hardjokusumo, di Kupang, usai menggelar rapat koordinasi membahas tentang pencemaran minyak di Laut Timor, Jumat (2/10).

Ancaman tercemarnya perairan Rote, yang merupakan pulau paling selatan di Indonesia, berdasarkan laporan dari Direktur Perhubungan Laut Departemen Perhubungan (Dephub), sehingga pemerintah daerah diminta segera melakukan pemantauan.

Pulau Rote yang bagian selatannya berbatasan dengan Samudera Hindia merupakan daerah yang paling rawan terkena dampak pencemaran minyak kiriman dari Australia, karena pulau tersebut berada di perbatasan antara Indonesia dan Australia.

Gubernur NTT, Frans Lebu Raya yang ditemui terpisah mengatakan, pencemaran minyak mentah dari ladang minyak Montara tersebut menjadi tanggung jawab pemerintah Australia, karena pencemaran tersebut merusak biota laut dan merugikan para nelayan.

"Kita tidak mau nelayan kita dirugikan atau terjadi kerusakan biota laut, sehingga mereka (Australia) harus bertanggung jawab terhadap pencemaran ini," katanya.

Gubernur mengatakan, akan melaporkan masalah pencemaran Laut Timor tersebut ke BP Migas dan Pertamina Jakarta untuk segera mengambil langkah antisipasi. "Kita akan gelar rapat koordinasi dengan pemerintah pusat membahas tentang masalah tersebut," katanya.

Masalah pencemaran ini sudah menjadi persoalan antara negara, maka penanganannya menjadi tanggungjawab dari pemerintah pusat.

No comments:

Post a Comment

LAGU INDO-BARAT

1. Bad Man