Sunday, February 28, 2010

Gadis Bajawa Terjun ke Danau Kelimutu

POS KUPANG.Com -- Seperti melompat dari lambung pesawat untuk aksi terjun payung, Yohana Veronika Mole (32), gadis asal Bajawa, Kabupaten Ngada, terjun bebas ke salah satu kawah Danau Kelimutu di Ende, Sabtu (27/2/2010) pukul 11.45 Wita.

Korban diperkirakan langsung tewas dan sampai Sabtu petang, mayatnya belum dievakuasi dari dalam danau.

Korban terjun ke dalam danau yang dulu berwarna merah namun kini sudah berubah warna menjadi biru. Sebelum terjun, korban beberapa kali mondar-mandir di sekitar bibir kawah.

Saksi mata, yang juga adalah pegawai lepas Taman Nasional Kelimutu, Benyamin Nuel mengatakan, korban Yohana datang ke Danau Kelimutu bersama ibunya, Yuliana Moe Mole dan pamannya, Serilus Meno. Saat tiba di danau triwarna itu, tepatnya di sekitar mulut kawah yang dulunya berwarna merah, korban terlihat tiga kali berjalan ke arah kawah. Pada kali ketiga korban langsung terjun ke dalam kawah.

Sebelumnya korban sempat berbincang-bincang dengan Benyamin. Saat itu, korban mengatakan hendak ke kamar kecil. "Dia bilang mau ke WC dan dia tanya apa ada air atau tidak. Saya katakan ada air. Tapi ketika hendak masuk ke dalam WC, korban terlihat mengurungkan niatnya dan langsung berjalan ke arah kawah. Saat itu saya lihat dia seperti mau buka baju dan menjatuhkan diri ke dalam kawah," tutur Benyamin.

Dia menduga, korban mengalami gangguan jiwa. Hal ini diperkuat oleh cerita dari ibu korban yang mengatakan bahwa korban sudah sekitar 10 tahun mengidap sakit jiwa.

"Pada saat tiba di sini, korban memang telah terlihat agak tidak waras namun saya tidak pernah menyangka bahwa dia bisa nekat meloncat ke dalam danau," kata Benyamin.

Saat melihat korban menjatuhkan diri ke dalam kawah, Benyamin mengaku dirinya langsung shok dan lemas namun dia tetap berusaha tegar dengan memberitahu kejadian tersebut kepada petugas Taman Nasional Kelimutu yang bertugas di pos pintu masuk agar segera melapor ke polisi.

Benyamin mengatakan, sebelum terjun bebas ke dalam kawah, korban berdiri sekitar lima menit di sekitar bibir kawah dan setelah itu dia menjatuhkan diri ke dalam kawah seperti orang terjun payung.

Menurut staf Taman Nasional Kelimutu, Dwi Yulianto, melihat lokasi korban menjatuhkan dirinya, secara tehnis bisa dilakukan evakuasi. Namun evakuasi hanya mungkin dilakukan oleh tim SAR Maumere. Rencananya proses evakuasi baru bisa dilakukan hari ini, Minggu (28/2/2010), mengingat kondisi cuaca di puncak Kelimutu pada hari Sabtu yang sudah mulai gelap.

"Tubuhnya tidak jatuh langsung ke dalam air namun berada di daratan dan dengan demikian bisa memungkinkan dilakukan evakuasi namun yang akan melakukan evakuasi adalah tim SAR. Kami sedang berkoordinasi dengan tim SAR Maumere," kata Dwi.

Kapolsek Wolowaru, Iptu Nur Alam yang ditemui di lokasi kejadian, mengatakan, dari hasil pemeriksaan para saksi, kasus tersebut murni tindakan bunuh diri. Polisi sudah meminta keterangan para saksi, antara lain ibu kandung korban, paman dan juga petugas Taman Nasional Kelimutu.

Camat Kelimutu, Fransiskus Sio yang ditemui di lokasi kejadian, mengatakan setelah mendengar kejadian tersebut pihaknya lalu berkoordinasi dengan Polsek Wolowaru maupun Taman Nasional Kelimutu untuk melakukan evakuasi korban. Namun kondisi cuaca di puncak Kelimutu tidak memungkinkan untuk langsung dilakukan evakuasi pada hari Sabtu.

Disaksikan Pos Kupang di lokasi kejadian, puluhan warga mendatangi lokasi kejadian untuk menyaksikan tempat korban menjatuhkan diri ke dalam danau. Untuk mengantisipasi adanya kecelakaan susulan, sejumlah anggota polisi berjaga-jaga dan di sekitar lokasi dan memasang garis polisi (police line).

Catatan Pos Kupang, Yohana Mole merupakan korban tewas ketiga. Sebelumnya, sudah dua orang yang tewas akibat terjatuh ke dalam kawah gunung Kelimutu.
(rom)

Korban yang Jatuh di Kelimutu
Tahun Asal
2004 : Marsel Ende
2008 : Nong Ende
2010 : Yohana Veronika Mole Bajawa
* Sumber: Olahan Pos Kupang

Wednesday, February 10, 2010

Kasus Polisi Cabuli Siswi SMK Labuan Bajo

LABUAN BAJO, POS KUPANG.COM --- Forum Perlindungan dan Perjuangan Hak Anak (FP2HP) Kabupatena Manggarai Barat (Mabar) meminta Kapolda NTT menindak tegas dua oknum anggota Polres Mabar yang diduga mencabuli siswi sebuah SMK di Labuan Bajo.

Menurut FP2HP, tindakan tegas dari Kapolda NTT sangat diperlukan agar ada efek jera.

Demikian disampaikan Ketua FP2HP Mabar, Gabriela Uran saat ditemui Pos Kupang di kantornya di Labuan Bajo, Sabtu (6/2/2010).

Uran mengatakan, polisi sebagai aparat penegak hukum mestinya bisa melindungi masyarakat dan bukannya melakukan tindakan yang meresahkan masyarakat serta mencoreng nama baik korps Polri. Karena itu, katanya, dua oknum polisi itu harus ditindak dan diberikan hukuman yang sesuai dengan perbuatan mereka.

"Ini masalah serius. Kami akan terus mendampingi korban. Kami minta pelaku dihukum sesuai aturan yang berlaku. Kalau oknum polisi itu bersalah, maka tidak boleh dilindungi," tegas Gabriela.

Dia juga meminta Kapolres Mabar agar menindak tegas oknum anggotanya itu sesuai aturan kedisiplinan dan kesinasan Polri. Selain itu, anggota tersebut harus diproses sesuai hukum pidana.

Sebelumnya diberitakan, dua anggota Polres Mabar diduga mencabuli siswi sebuah SMK di Labuan Bajo. Kedua anggota polisi iyu, yakni Bripda Wahid dan Briptu. Sharul Ramadhan. Peristiwa itu dilakukan saat korban ke sekolah menggunakan sepeda motor tanpa helm. Korban ditahan dan diminta menumpang sebuah sepeda motor ojek.

Saat itu korban menurut saja karena menyangka akan diantar ke sekolahnya. Ternyata tukang ojek itu mengarahkan motornya ke hutan dekat sekolah. Saat tiba di sana, tak lama kemudian, dua polisi yang tadi menahannya itu pun tiba di tempat yang sama. Keduanya sempat memegang bagian tubuh terlarang korban dan menciuminya. Salah satu oknum polisi hendak menarik celana dalam korban namun korban merontak sehingga oknum polisi itu menghentikan aksinya.

Korban akhirnya diantar ke sekolah dan diberi uang Rp 50 ribu namun korban menolaknya. Korban melaporkan kejadian itu kepada guru-guru dan orangtuanya, yang kemudian bersama korban melapor kasus itu ke Mapolres Mabar. (cc)

LAGU INDO-BARAT

1. Bad Man