Wednesday, September 30, 2009

OMK Borong Gelar Pekan Jambore

BORONG, POS-KUPANG.COM-- Orang Muda Katolik (OMK) Paroki St. Gregorius Borong, Kabupaten Manggarai Timur menggelar jambore OMK selama sepekan, sejak Sabtu (26/9/2009). Pekan Jambore dibuka Vikaris Keuspukan (Vikep) Borong, Romo Beny Jaya, Pr, ditandai pemukulan gong.

Kegiatan bertemakan Yesus Sayang Saya (Yesaya), dan Saya Menjadi Andalannya (Aman). Tujuannya, selain sebagai sarana mempersatukan OMK, juga untuk menggerakan kaum muda agar sanggup menemukan dan menampilkan diri sebagai masa depan gereja, dan masa depan daerah. Juga kehadiran OMK dapat menjadi andalan Tuhan dalam basis gereja dan masyaryakat.

Hadir Ketua MUI Matim, H. G. Ali, para imam masjid di Borong, pendeta GMIT, Pelaksana Tugas (Plt) Sekab Manggarai Timur, Drs. Matheus Ola Beda, Kadis Hubparkom, Drs. Agus Kano Umak, Camat Borong, Egi Asa, S.Sos, dan para OMK dari beberapa wilayah di Paroki Borong.

Romo Beny Jaya, mengatakan, tantangan iman di zaman sekarang adalah menghayati iman secara politis, memilih agama sesuai keinginan, agama yang canggih namun meninggalkan kita di saat kritis.

Ia berharap OMK menyadari diri sebagai masa depan bangsa dan gereja, serta menghayati iman katolik secara utuh dan menyeluruh.

Ketua Panitia Pekan Jambore OMK, Ferdy Jerau, mengatakan, dasar kegiatan ini adalah, amanat Sinode II Keuskupan agar OMK diberdayakan demi penemuan jati diri, dan konsili vatikan II khususnya dekrit tentang kerasulan awan, program paroki Borong tahun 2006-2010, serta berbagai persoalan yang muncul di tengah umat berkaitan kaum muda.

Dikatakannya, kegiatan yang akan dilakukan dalam pekan Jambore meliputi ritual keagamaan dan lomba seperti, paduan suara, vokal grup, lomba kapok (sapaan adat), kuis kitab suci, bola voli dan bolakaki.

Selain itu, lomba tarian daerah, kebangunan rohani katolik bersama PD Elisabeth dari Jakarta, misa penyembuhan dan perutusan. Selain itu, artis Indonesian idol, Delon akan tampil menghibur 800 peserta Jambore OMK Borong nanti.


Dalam acara itu, pemuda GMIT Borong juga ikut menyumbangkan lagu rohani. OMK juga menampilkan narasi injil yang menceritakan kebangkitan Yesus dilanjutkan beberapa lomba tarian kreasi daerah. (gg)

4 GEMPA DITUTUP BULAN

Ranah Minang berduka lagi. Hari ini Rabu 30 september 2009 sekitar Pukul 18.16 WITA gempa mengguncang Tanah Rana Minang. Gempa berkekuatan 7,6 sr meluluhlantakan kota Padang dan memakan korban. Saat berita ini diturunkan dilaporkan 20 nyawah melayang dan 40 lainnya luka parah dan tergolong berat. Gempa berepisentrum 0,84 Lintang selatan (LS) dan 99,65 bujur timur (BT), kira-kira 57 km barat laut Pariaman Provinsi Sumbar. Menurut data BMKG untuk sementara gempa tidak berpotensi tsunami.Gempa juga dirasakan di beberapa wilayah lain di Pulau Sumatra seperti Bengkulu, Medan, Pekanbaru, Aceh, Batam, bahkan hingga ke negara tetangga Singapura.Berbagai kendala yang dihadapi korban gempa saat ini. Penerangan listrik untuk sementara dipadamkan dan akses komunikasi terganggu.
Menurut petugas PLN setempat Aliran listrik diputus karena dikhawatirkan ada gempa susulan yang lebih besar.Tim medis mengalami kesulitan menangani korban beberapa jam mendatang.

Indonesia memang daerah berpotensi gempa. Menurut data BMKG di hari Rabu 30 sep 2009 ini saja sudah terjadi 4 kali gempa berkekuata besar melanda berbagai wilayah di indonesia.

Pukul 07.38 WITA gempa berkekuatan 5,2 Skala Richter (SR) terjadi pada 176 kilometer Timur Laut Dili-Timor Leste,gempa berada di 6,98 Lintang Selatan-125,66 Bujur Timur dan juga berada pada 379 kilometer Tenggara Bau-Bau, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Pukul 09:39 WITA gempa berkekuatan 5,8 SR mengguncang Sulawesi Utara dengan episentrum 4.78 Lintang Utara (LU) dan 126.74 Bujur Timur (BT), lokasinya 87 Km Timur Laut Melonguane-Sulut, dengan kedalaman 10 kilomter.

pada pukul 13:08 WITA gempa berkekuatan 5,1 Skala Richter (SR) dengan episentrum berada pada 4.35 Lintang Utara (LU) dan 126.54 Bujur Timur (BT). Gempa kedua ini berlokasi 41 Km Barat Laut Melonguane-Sulut, dengan kedalaman 20 Km.

Dan yang terakhir adalah gempa yang mengguncang kota Padang.

Waspadalah karna kita sebenarnya hidup diatas tanah subur tapi besebelahan dengan kuburan.....

"SEANDAINYA CAWAN INI BERLALU DARIKU, TETAPI BUKANLAH KEHENDAKKU MELAINKAN KEHENDAKMULAH YANG TERJADI"

henry

Tuesday, September 29, 2009

Laut Timor Tercemar 500.000 Liter Minyak Mentah


KUPANG, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meminta pertanggungjawaban Pemerintah Australia dan perusahaan ladang minyak Montara yang meledak serta memuntahkan sekitar 500.000 liter minyak yang mencemari laut Timor.

"Pemerintah Australia, dalam hal ini perusahaan pengelola kilang minyak Montara, adalah pihak yang harus dimintai pertanggungjawaban mengenai persoalan ini," kata Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya di Kupang, Senin (28/9).

Pernyataan Gubernur tersebut disampaikan terkait dengan meledaknya ladang minyak Montara pada 21 Agustus 2009, yang terletak sekitar 690 kilometer (km) barat Darwin, Australia Utara dan 250 km barat laut Truscott di Australia Barat.

Ladang minyak Montara yang meledak tersebut letaknya lebih dekat dengan gugusan Pulau Pasir (Ashmore reef) yang menjadi pusat pencarian ikan dan biota laut lainnya oleh nelayan tradisional Indonesia.

Ladang minyak yang meledak tersebut memuntahkan sekitar 500.000 liter minyak mentah yang telah mencemari perairan Laut Timor dan lingkungan di sekitarnya serta mengancam seluruh habitat yang berada di kawasan tersebut.

Menurut Gubernur, pihak perusahaan tidak boleh melepas tanggung jawab terhadap terjadinya pencemaran Laut Timor ini. "Tentunya ada aturan internasional yang mengatur tentang persoalan seperti ini sehingga mereka yang harus kita mintai pertanggungjawaban," katanya.

Hingga 29 Agustus, kebocoran itu telah menjangkau 3.000 km2, bahkan menurut petugas Otoritas Keselamatan Maritim Australia pada tanggal 30 Agustus 2009, kebocoran telah mencapai 6.000 km2.

Manggarai Dominasi Tenis Lantai

POS-KUPANG: EMPAT medali emas cabang tenis lantai akhirnya berhasil direbut. Kontingen Manggarai mendominasi dengan merebut dua medali emas sedangkan sisanya untuk Flotim dan Lembata dalam pertandingan di Lapangan Dinas PU Sikka, Senin (28/9/2009).

Medali emas pertama Manggarai direbut dari nomor tunggal putra yang dipersembahkan Salahudin Yusuf. Salahudin merebut emas setleh di final mengalahkan rekan sedaerahnya, Zulfikar Yusuf. Medali perunggu disabet pemain tuan rumah, Danar Aswan.

Zulfikar Yusuf yang tampil cemerlang kembali mempersembahkan medali emas bagi Manggarai saat berduet dengan Satrio Aji Pamungkas di nomor ganda putra. Zulfikar/Satrio mengalahkan rekan sedaerahnya Salahudin Yusuf/Jorda B. Hello. Kontingen tuan rumah, Sikka yang memainkan duet Donar Aswin/Beato Noven hanya kebagian perunggu.

Di nomor beregu putra, Flores Timur, berhasil menyabet medali emas. Flotim mengalahkan Sikka yang harus puas dengan perak sedangkan perunggu direbut Manggarai.

Sementara, kontingen Lembata yang datang ke Pordafta dengan pasukan terbesar boleh berlega hati. Dari 12 cabang olahraga yang diikutinya, Lembata akhirnya bisa merebut satu medali emas, di nomor tunggal putri. Emiliana Beatrix Manuk, yang tampil brilian menghentikan pemain tuan rumah, Nadya Bisinglasi. Perunggu diraih Yuanita Saraswati dari Sikka. (ris/bb)

Abrasi di Pantai Reo Sangat Mengkhawatirkan

RUTENG, POS-KUPANG.COM -- Abrasi di pesisir pantai Reo di Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai, sudah mengkhawatirkan.

Setiap musim tenggara air laut naik menerjang hingga ke lokasi persawahan milik warga. Pemerintah perlu segera memikirkan solusinya agar warga pesisir tidak menjadi korban.

Muhammad Amir, anggota DPRD Manggarai, asal Reok, kepada Pos Kupang di Ruteng, Sabtu (25/9/2009), menjelaskan, abrasi di pantai wilayah Nanga Banda, Reok sudah menerjang hutan bakau di pesisir pantai dan air laut sudah naik mendekati badan jalan raya.

"Yang sering menjadi sasaran genangan air laut adalah sawah milik Abdul Najib dan Yusuf Daingkali. Lokasi persawahan itu tidak bisa digarap maksimal karena sering digenangi air laut," jelasnya.

Yang dikhwatirkan, lanjutnya, jika pemerintah tidak segera mengambil langkah antisipasi maka pemukiman warga akan digenangi air laut.


"Saya sudah sampaikan kepada Pak Sensi Sebastian sebagai Kepala Bappedalda Manggarai. Ia mengatakan bahwa beberapa tahun lalu ada proyek penanam bakau di wilayah itu namun tidak berhasil," ujarnya.


Menurut dia, gerakan bakaunisasi perlu digalakkan lagi untuk melindungi pantai tersebut. Selain itu pemerintah perlu mengalokasikan dana untuk membangun tembok pengaman.

"Abrasi sudah mengancam kehidupan masyarakat di Reok. Perlu ada langkah nyata untuk mengatasi persoalan ini. Pemerintah kabupaten perlu sampaikan ke propinsi dan pusat supaya ada dukungan dana," jelasnya. (lyn)

Friday, September 25, 2009

Antisipasi Wisman ke Pulau Komodo, Pemprov NTT Bangun Hotel

KUPANG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) akan membangun sebuah hotel di Labuanbajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat di Pulau Flores, untuk mengantisipasi membludaknya arus kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) ke Pulau Komodo.

"Selain hotel, pemerintah juga akan membangun rumah toko (ruko) di Kota Kupang untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD)," kata Kepala Dinas Pendapatan Daerah dan Aset NTT, Fransiskus Salem di Kupang, Kamis (24/9).

Gubernur NTT Frans Lebu Raya telah mengalokasikan dana sebesar Rp 500 juta untuk membuat rencana pembangunan Ruko di Kelurahan Naikoten I Kupang dari alokasi dana pembangunan sebesar Rp 4,5 miliar.

Namun, rencana pembangunan ruko tersebut batal dilaksanakan Perusahaan Daerah (PD) Flobamor yang dipercayakan membangun ruko pada saat itu. "Waktu itu, dana tersebut masih dikelola PD Flobamor, sehingga diambil alih agar dana yang telah digunakan untuk rencana bangunan tidak mubazir," katanya.

Rencana pembangunan hotel di Labuanbajo, kata Salem, untuk mengantisipasi membludaknya arus kunjungan wisman ke Pulau Komodo jika binatang purba Komodo (varanus commodoensis) akhirnya masuk dalam tujuh keajaiban dunia.

"Jika Komodo masuk dalam tujuh keajaiban dunia , arus kunjungan wisman ke Taman Nasional Komodo (TNK) akan terus meningkat untuk melihat dari dekat biawak raksasa tersebut. Kondisi inilah yang perlu diantisipasi dengan pengadaan fasilitas hotel di Labuanbajo sebagai pintu masuk utama ke Pulau Komodo," kata Salem.

Pemerintah Provinsi NTT menargetkan penerimaan daerah dari hotel dan Roku serta retribusi lainnya sebesar Rp 400 miliar pada tahun 2014. Saat ini PAD NTT baru mencapai sekitar Rp 200 miliar, sedang proyeksi untuk tahun 2011 ditargetkan mencapai Rp 300 miliar.

Untuk memenuhi target tersebut, pihaknya akan memanfaatkan seluruh aset milik daerah yang belum dimanfaatkan, seperti, gedung milik Pemprov NTT di Bandung, Jawa Barat. Pemprov NTT akan bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada Yogyakarta untuk melakukan kajian tentang aset milik Pemprov yang dapat dikembangkan agar mendatangkan penghasilan.

Seleksi CPNSD Matim Diduga Bermasalah

BORONG, POS-KUPANG.COM-- Seleksi calon pegawai negeri sipil daerah (CPNSD) Kabupaten Manggarai Timur (Matim) tahun lalu, diduga bermasalah. Pasalnya, ada CPNSD dengan kualifikasi S1 Ekonomi Manajemen lulus untuk formasi tenaga teknis dengan kualifikasi D3 Ekonomi Manajemen.

Beberapa warga yang enggan ditulis namanya, kepada Pos Kupang di Borong, Jumat (18/09/2009), mempertanyakan lulusnya CPNSD berinisial RTCR yang saat ini sedang menjalani orientasi pada unit BKD Matim. Pasalnya, yang bersangkutan lulus seleksi untuk formasi yang berbeda. RCTR berijazah S1 Ekonomi Manajemen, namun diterima di formasi D3 Ekonomi Manajemen.

"Bagaimana dia bisa lulus, padahal kami sama-sama S1 Ekonomi Manajemen. Kami yang lain ditolak saat mendaftar. Dalam seleksi CPNSD 2008 formasi tenaga teknis yang dibutuhkan adalah kualifikasi D3 Ekonomi Manajemen. Namun dalam proses seleksi yang lulus S1 Ekonomi Manajemen. Ada apa ini?" kata seorang pelamar CPNSD.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Matim, Drs. Stefanus Kut yang ketika dikonfirmasi usai penutupan prajabatan PNS golongan I dan II, di Hotel Sama Jaya Borong, Kamis (17/9/2009), mengatakan bahwa masalah itu sudah diselesaikan dengan adanya perubahan usulan kualifikasi pendidikan ke Badan Kepegawaian Negara (BKN).

"Ada surat tentang perubahan kualifikasi pendidikan untuk formasi penyuluh koperasi dengan kualifikasi pendidikan dari sarjana manajemen koperasi menjadi sarjana ekonomi manajemen mengingat formasi penyuluh koperasi dengan kualifikasi pendidikan manajemen koperasi tidak ada pelamarnya," jelas Kut sambil berjanji akan menunjukkan surat itu.


Mengenai kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam proses seleksi CPNSD tahun 2008 khususnya formasi tenaga teknis dengan kualifikasi D3 Ekonomi Manajemen, Stef Kut mengatakan hal itu terjadi karena kesalahan ketik.
"Di pengumuman seleksi kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan D3 Ekonomi Manajemen namun dalam pengumuman hasil seleksi terjadi kesalahan penulisan menjadi S1 Ekonomi Manajemen. Yang benar adalah D3," kata Stef Kut. (gg)

Jalan Labuan Bajo-Boleng Rusak

LABUAN BAJO, POS-KUPANG.COM-- Ruas jalan sepanjang 30 kilometer dari Labuan Bajo ke wilayah Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), sudah rusak parah. Kerusakan jalan terlihat hampir di sepanjang jalan, mengakibatkan kendaraan mengalami kesulitan melintas ke wilayah tersebut.

Pantauan Pos Kupang, Sabtu (19/9/2009), di banyak titik jalan lapisan aspal jalan sudah terlepas. Di beberapa tempat, permukaan jalan bergelombang. Debu berterbangan saat kendaraan lewat. Banyak batu kecil berserakan di badan jalan.
Dua warga Desa Golo Sepang, Felix Same dan Muskrin, yang ditemui terpisah, mengatakan, kerusakan jalan sudah berlangsung lama. Kerusakan terjadi karena kendaraan besar bertonse berat sering melintas di jalan itu.

Faktor lain yang membuat jalan rusak akibat hujan serta mutu jalan kurang baik. Mereka mengaku, akibat rusak ruas jalan itu, warga dari Kecamatan Boleng memilih menggunakan transportasi laut untuk pergi ke Labuan Bajo, ibukota Kabupaten Mabar.

Same mengatakan, ruas jalan menuju Boleng belum diperbaiki sejak dulu sehingga kerusakan terus bertambah parah.

"Semua aspal sudah terbongkar. Saat musim kemarau jalan menjadi berdebu dan kalau hujan jalan berlumpur dan licin. Kami sangat kesulitan melintasi jalur ini," keluh Same.

Muskrim mengatakan, ruas jalan itu selalu dipadati kendaraan sehingga butuh perhatian pemerintah untuk memperbaikinya. Pasalnya, daerah di Kecamatan Boleng cukup memberikan kontribusi bagi peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Mabar dari sektor pertanian dan hasil laut. Karena itu, perlu dukungan sarana prasarana jalan yang lebih baik.


"Dari tahun ke tahun kondisi jalan seperti ini, tidak pernah diperbaiki. Bahkan jalur darat ke Terang makin berlumpur kalau musim hujan," kata Muskrin. (cc)

Thursday, September 24, 2009

Sebagian Warga Desa Bulan Minum Air Kali

Ruteng, NTT Online - Kendati jaringan perpipaan sudah dikerjakan beberapa tahun lalu, tetap saja sebagian warga Desa Bulan, Kecamatan Ruteng, belum menikmati air bersih yang diharapkan.

Sebagian warga itu kini tetap memanfaatkan air di sekitar kali untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti minum, cuci, dan masak.Seperti disampaikan seorang warga Desa Bulan, Gabriel Gambot kepada Flores Pos di Kampung Wae Rua, Rabu (16/9), sebetulnya mereka sudah tidak mengalami masalah lagi dengan air bersih, karena beberapa tahun lalu telah dikerjakan jaringan air bersih. Bahkan, pipa dan kran-kran sudah dikerjakan.

Airnya pun telah sempat dimanfaatkan warga untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Tetapi, warga memanfaatkan air dari pipa itu hanya sebentar saja, karena airnya tidak mengalir lagi hingga sekarang ini.”Kami masih sulit dapat air bersih. Masalahnya, jaringan perpipaan yang ada sudah lama tak mengalirkan air lagi.

Tidak percaya lihat saja tempat-tempat keluar airnya. Krannya sudah rusak karena tidak pernah mengeluarkan air sama sekali. Yang menikmati air itu hanya beberapa anak kampung dekat sumber mata air, terutama di wilayah sekitar kompleks antena milik Telkom,” ujar Gambot. Dikatakan, sumber airnya berada di lereng bukit. Di kawasan itu juga ada bak penampung.

Namun, aliran airnya tidak cukup menjangkau semua kampung yang masuk jaringan perpipaan tersebut. Masalah dasarnya, Kampung Wae Rua, dan beberapa perumahan lain berada di ketinggian sehingga air sulit mengalir secara normal. Akibat air tidak mengalir, pipa-pipanya tak terawat dan sebagian rusak parah.Seorang warga lain, Mateus, mengatakan: untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, warga terpaksa memanfaatkan air kali.

Warga menggali lubang-lubang sekitar kali untuk mendapatkan air yang jernih. Mengambil air langsung dari kali tidak mungkin, karena airnya kotor, apalagi berada di tengah persawahan di kawasan tersebut. Memanfaatkan air kali itu merupakan pilihan satu-satunya bagi warga setempat.

”Tak ada pilihan lain bagi kami. Kami terpaksa menggunakan air dari sekitar kali itu. Bagi kami, keadaan ini seperti zaman dahulu. Kita butuhkan perhatian atas masalah vital masyarakat ini,” katanya.

“Masalah yang terjadi dengan pengerjaan jaringan perpipaan adalah soal teknis. Bak penampung mestinya dibangun di wilayah Wae Rua. Dari situ air dialirkan ke wilayah sekitarnya. Tetapi, bak yang ada dibangun di lereng bukit, dan dari sana baru dialirkan ke kampung-kampung. Masalahnya, Wae Rua berada sedikit di ketinggian sehingga tak terjangkau air,” tambahnya.

Atas masalah itu, Bupati Christian Rotok belum berhasil dihubungi Flores Pos, Rabu (16/7). Tetapi, menurut Kabag Humas dan Protokol Setda, Apri Laturake, seingatnya sudah dikerjakan jaringan air bersih di wilayah tersebut. Hal itu untuk menjawabi kebutuhan warga akan air bersih. Tetapi, kalau kondisi terakhirnya seperti itu, hal tersebut belum diketahui sekarang ini.

”Prinsipnya, pemerintah akan penuhi kebutuhan vital warga itu, tetapi tidak sekaligus, melainkan bertahap. Dan, tidak semua yang diminta masyarakat serentak terpenuhi pemerintah,” katanya. Flores Pos

Investor Korea Akan Inves di Tiga Manggarai

Labuan Bajo, NTT Online - Ketua Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadinda) Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Benyamin Padju, mengatakan IDB Bioenergy Group Company berencana akan membuka kran investasi bidang pertanian di tiga Manggarai, yaitu Mabar, Manggarai, dan Manggarai Timur (Matim).

IDB group usaha asal Korea. Padju mengatakan itu kepada Flores Pos di Labuan Bajo, Sabtu (12/9). Dikatakan, pihak IDB sudah beberapa kali datang ke tiga Manggarai, dan juga sudah mengadakan pertemuan dengan pihak-pihak penting di tiga Manggarai.

“Mereka sudah beberapa kali datang, dan tadi pagi mereka juga sudah tinggalkan Labuan Bajo dan pulang ke Jakarta setelah bertemu saya,” katanya.

Padju mengatakan, IDB tertarik menanamkan modalnya di Matim, Manggarai, dan Mabar, antara lain karena potensi lahannya menjanjikan.

Kemudian banyak kemudahan lain, di antaranya transportasi darat, laut, dan udara dari dan ke ke-tiga Manggarai lancar. IDB menilai, fasilitas lain seperti telekomunikasi dan lain-lainnya juga cukup terjamin.

Investasi bidang pertanian yang bakal dilakukan IDB di 3 Mangagarai, yakni pengembangan pangan lokal seperti jagung dan ubi kayu/singkong lokal.

”Saya juga memberi masukan agar hal itu dilakukan secara bertahap. Misalnya, melibatkan pemerintah, sosialisasinya harus betul-betul komprehensip hingga benar-benar diterima masyarakat ke-3 kabupaten secara keseluruhan dan lain-lain,” katanya.

Marketing Project Planning IDB, Shynthia Juliana, ketika dihubungi Flores Pos melalui ponselnya mengatakan, sementara pihaknya belum bisa berbicara lebih jauh soal rencana mereka inves di tiga Manggarai.

“Maaf, sementara kita hanya bicara dengan Pak Beny (Benyamin Padju). Coba konfirmasi dia, kita cuma bicara dengan beliau dulu,” katanya. Flores Pos

Sunday, September 20, 2009

Chris John Mengamuk di Las Vegas

Minggu 20/09/09 Petinju Berkelas dunia Chris John bertarung melawan "Rocky" Juarez di Las Vega AS . Pertarungan Kali ini bagi Chris John merupakan pertarungan kedua dalam mempertahankan gelar juara dunia yang disandangnya selama 11 kali melawan juarez. Pada pertemuan pertama 28 februari 2009 lalu beakhir draw.

Pada pertarungan kali ini John menunjukan totalitas dan kualitas bertinjunya. Diawal ronde pertama Crish mendominasi pertarungan menghasilkan akumulasi pukulan yang mendongkrak angka.Di ronde ke-3 Juares mulai menunjukan perlawanan yang membuat Crish John ekstra hati-hati dan penuh perhitungan untuk memukul dan melakukan gerakan.Belajar dari pertemuan pertama Juarez mencoba memancing John untuk berduel lebih dekat mengingat jangkauan pukulan John lebih unggul dari dirinya(Juarez).

Di ronde ke-7 Jual beli pukulan terjadi.tenaga terkuras dari kedua petinju hingga dironde ke-9 mata kedua petinju memar dan bengkak. menit akhir rond 11 Juarez terpental hampir terjatuh menghindari upercup John. Di ronde 12 Jual beli pukulan terjadi lagi tetapi di dominasi oleh Juarez. John kewalahan hingga deting lonceng tanda akhir ronde .

Keputusan Juri memenangkan John dalam pertarungan ini. Ini merupakan Kemenangan yang ke 12 bagi chris John dalam mempertahankan gelarnya...

Saturday, September 19, 2009

BALI DIGUNCANG GEMPA

Denpasar-Manggarai: Gempa bumi mengguncang pulau pariwisata Bali pagi ini Sabtu 19/09/09 pkl.07:06 WITA. Gempa berkakuatan 6,4 sr mengagetkan warga Bali dan berhamburan keluar rumah masing-masing. Gempa terasa sangat hebat dan mengguncang hampir selama 2 menit.Warga bali panik.Guncangan paling hebat terasa hingga 5 detik. Pihak BMG mengumumkan bahwa pusat gempa berada di selatan Nusa Dua dan berpotensi tsunami. Kepanikan warga memakan korban luka dan patah tulang. Terhitung 7 korban di rawat dirumah sakit Sanglah.Kebanyakan korban akibat jatuh saat berlarian keluar ruangan. Hingga berita ini diturunkan belum diketahui korban dari luar kota Denpasar. Pihak BMG mengingatkan aga warga waspada akan gempa susulan hingga 4 jam kedepan.... Hendrik Ndarut melaporkan dari denpasar bali

Globalisasi Lokal atau Birokratisasi Adat Manggarai

PESTA dan rangkaian ritual peresmian Kantor Bupati Kabupaten Manggarai yang baru (29/7/2009) yang konon memakan waktu dan dana besar di Ruteng, sudah berlalu, namun bopeng-bopeng kesan dan pesan tetap menggema. Saya hanya mengikutinya melalui koran lokal Pos Kupang dan Flores Pos. Sdr Kanis Bana dari Pos Kupang dan Sdr Anton Pandong ditambah opini Frans Obon dari Flores Pos dan opini pengamat adat Manggarai Frans Anggal memberikan beberapa ilustrasi menarik. Kedua penulis terakhir memberikan sebuah wacana kritis antara kegiatan/aksi sesaat dan refleksi tentang substansi adat, termasuk variasi reaksi masyarakat.

Anggota DPRD yang merupakan representasi dari rakyat Manggarai sangat berkeberatan, namun seperti biasa otoritas eksekutif lebih kuat, suara rakyat dianggap angin lalu. Padahal, mereka mengkritisi langkah dan kebijakan yang dilakukan Bupati Manggarai untuk membagi gendang (rumah adat) kepada Kabupaten Manggarai Barat dan Manggarai Timur pasca pemekaran. Pembagian rumah gendang yang biasa disebut cahir gendang (pembagian kekuasan dari sisi budaya) bisa saja dimanfaatkan pihak lain. Kita tidak tahu siapa 'pihak lain' yang dimaksud salah seorang anggota DPRD itu di dalam rapat paripurna. Patut dicatat, bagi masyarakat adat, apa yang diungkapkan anggota DPRD itu, patut dicermati karena ternyata seperti yang dilansir oleh dua penulis di atas 'pemanfaatan pihak lain', ditafsirkan, 'ada juga yang bilang ini politisasi budaya dan mobilisasi tokoh adat demi pilkada 2010' atau 'manipulasi adat demi kepentingan 2010'.

Terlepas dari apakah ada atau tak ada udang di balik batu, yang jelas, menarik juga tanggapan Bupati Manggarai Christian Rotok. Melalui pidatonya yang sarat verbalisme adat, dia mengungkapkan, pemekaran dari sisi pemerintahan sudah final dengan adanya SK untuk Kabupaten Mabar dan Matim. Namun dari sisi budaya perlu dilakukan sebuah kegiatan. Dalam perjalanan sejumlah tokoh masyarakat dari dua kabupaten menyampaikan aspirasi terkait dengan hal ini, lalu pemerintah membuka ruang untuk berdiskusi tentang hal ini terutama dalam kaitan dengan budaya. Walau Bupati tidak menjelaskan, apakah semua tua adat secara koor menjawab setuju dengan kegiatan tersebut? Konon, kegiatan ini dihadiri 38 tokoh adat di Kecamatan Langke Rembong juga dari Kabupaten Mabar dan Matim. Pertanyaan kita berapa jumlah seluruh tua adat dari tiga Manggarai versi birokrasi itu? Apakah mereka juga merepresentasi ketua-ketua adat yang lain? Seluruh ritus adat terkait peresmian kantor bupati ditata oleh pemerintah, konon, yang melaksanakan adalah tokoh adat.

Secara historis dan masih kuat dalam ingatan kita, bagaimana reformasi politik 1998 yang mengemban terwujudnya demokratisasi dan desentralisasi. Hal ini juga berdampak pada tuntutan masyarakat adat agar memperoleh kembali haknya yang telah dirampas oleh Orde Baru (Orba) dengan memberi perannya di wilayah komunitas adatnya sesuai dengan kepentingannya. Masa Orba merupakan suatu masa kegelapan bagi masyarakat adat sehingga melahirkan suatu proses marginalisasi di segala bidang. Dengan adanya pemekaran wilayah dalam konteks otonomi daerah, maka revitalisasi adat menjadi harapan masyarakat adat. Namun, untuk sebagian besar wilayah di Indonesia belum memahami makna reformasi, juga dalam bidang masyarakat adat, kecuali Sumatera Barat dan Tana Toraja, dengan peraturan daerah kembali ke struktur adatnya melalui pendekatan revitalisasi.

Birokratisasi Adat
Kembali ke masa lalu, sistem sentralisasi di era Orba berdampak mati surinya pengembangan nilai adat lokal. Secara historis dengan lahirnya UU No. 5 Tahun 1974 tentang Otonomi Daerah, maka masyarakat adat tidak lagi memiliki suatu kekuasaan lokal yang otonom yang menjalankan fungsinya sesuai dengan ekspresi sosial kulturalnya. Pemerintahan desa menggantikan komunitas adat seperti tua teno dengan mengedepankan peran ketua rukun tetangga (RT) dan ketua rukun warga (RW) sebagai kepanjangan tangan dari pemerintahan di tingkat pusat, propinsi dan kabupaten. Kampung (beo) dibagi ke dalam RT dan RT, terjadilah perpecahan internal beo. Persoalan tanah semakin memuncak, perang tanding tak terelakkan lagi. Karena penekanan sentralisasi begitu kuat, maka keragaman seluruh Indonesia menjadi salah satu prasyarat pusat menguasai daerah.

Artinya, lembaga adat yang melayani kepentingan komunitasnya kemudian dikebiri dan dijadikan sebagai bagian dari birokrasi pemerintah. Kalaupun lembaga adat asli melalui peran tua teno dengan gendangnya masih dibiarkan hidup, tetapi fungsinya dibatasi pada hal-hal yang tidak mengurangi hegemoni negara atas masyarakat lokal. Akibatnya, masyarakat adat menjadi semakin terasing dari lingkungannya dan tidak mempunyai suatu kepemimpinan lokal yang tumbuh dari suasana pertumbuhan adatnya. Lebih jauh, eksistensi dan hak-hak masyarakat adat semakin dipecah-pecah dengan diberlakukan beberapa perundangan dan peraturan berikutnya. Tampaknya marginalisasi ini sengaja dirancang guna memperkuat hegemoni dan kontrol negara dari pusat.

Berhubungan dengan ini, secara implisit sebetulnya ada upaya pemda untuk memahami adat Manggarai ke dalam konteks birokrasi kepemerintahanan. Dalam arti karena tuntutan otonomi daerah untuk memudahkan pelayanan ke masyatakat, Manggarai dimekarkan, dan akibatnya sekarang menjadi tiga kabupaten. Pemikiran birokratis tersebut juga mau diterjemahkan ke dalam konteks adat, padahal semua orang sadar, Manggarai tetap satu dalam konteks adat istiadat dan tidak terpengaruh oleh pembagian wilayah pemerintahan. Di sinilah salah pangkal dan salah sasaran pembangunan di tiga Manggarai ke depan. Tiga kabupaten semakin tidak lagi memahami bahwa mereka sebetulnya disatukan oleh kesatuan adat dari Wae Mokel sampai Selat Sape. Dalam konteks pendekatan inilah, inti refleksi tulisan ini. Tulisan ini tidak ditinjau dari kacamata substansi adat, saya bukan ahli di bidang itu, tetapi ditinjau dari segi struktur berpikir kita tentang pendekatan adat yang berkembang secara proses alamiah dari bawah (komunitas adat) atau pendekatan birokratis (dari atas) yang gampang direkayasa.

Dengan kata lain, dalam konteks historis dan kekinian, secara sederhana boleh dikatakan, apa yang dilakukan oleh Kabupaten Manggara adalah birokratisasi adat. Padahal, birokratisasi adat sejak Orba selalu menghambat kemajuan pola pikir yang reformis di bidang budaya. Apa yang disebut 'revitalisasi nilai adat lokal' dianggap tabu. Lantaran birokratisasi tersebut, pengembangan nilai budaya lokal baru sebatas bicara teknik operasional (seperti cahir gendang), bukannya berdasarkan pemikiran fundamental melalui pendekatan dialogis bagaimana memajukan nilai adat Manggarai melalui pusat-pusat adat lokal di beo-beo sesuai dengan tuntutan zaman.

Dengan demikian, pelaksanaan cahir gendang boleh dikatakan implementasi keinginan dan ide penguasa. Para pengambil keputusan atau kebijakan tidak mengindahkan bagaimana proses tua adat (tua teno) harus dilibatkan untuk mengembalikan fungsinya setelah dikaji relevansi dan makna kekiniannya. Pemerintah daerah lebih banyak bersikap reaktif dan bukannya secara sistemik menata kembali nilai adat dalam konteks lokal sesuai tuntutan reformasi.

Kita juga enggan mencari substansi apakah nilai adat kita bisa diterapkan atau tidak? Banyak nilai adat kita yang sudah kehilangan maknanya karena tidak ada lagi kultur diskursus wacana pemikiran tentang relevansi adat Manggarai. Misalnya, lagu-lagu Manggarai yang diberi nafas agama seperti buku 'Dere Serani' merupakan bukti sebagai hasil dari upaya melestarikan dan memaknai lagu-lagu adat Manggarai ke dalam nilai religius (inkulturasi). Pater Verheijen (alm), Dami N Toba (alm), Prof Dr. Robert Lawang, Geby Mahal, dan Rofino Kant dan lain-lain merupakan beberapa contoh manusia Manggarai yang mencoba merevitalisasikan nilai adat Manggarai.

Globalisasi Lokal
Pilihan pendekatan memang perlu pemahaman mendalam (pasti diskusinya tak pernah selesai). Orang lebih senang berhura-hura melalui 'rame-rame paki kaba dan caci'. Terus terang, mengapa saya berusaha agar beberapa rumah gendang di Manggarai mendapat dana APBN untuk rehabilitasi rumah adat tersebut dengan nilai masing-masing Rp 20 juta? Pilihan-pilihan seperti ini terkandung maksud bahwa nilai adat kita berakar dan berkembang mulai dari rumah gendang di kampong (beo). Di rumah itulah, masyarakat berdiskusi, mengambil keputusan, dan membuat rencana tentang membangun kampungnya. Sama halnya, mengapa saya berjuang agar Kampung Todo ditata kembali sesuai dengan kesepakatan para ketua adat di sana dengan dana APBN Rp 4,8 miliar? Dengan adanya penataan kembali rumah adat di Kampung Todo, maka keunikannya seperti gendang kulit manusia bisa menjadi keunggulan lokal sehingga Kampung Todo bisa diglobalisasikan. Dia bisa berfungsi dalam konteks globalisasi lokal (glokal) sebagaimana binatang purba komodo. Dalam konteks inilah, relevansi rumah adat bisa bernilai ekonomis. Banyak wisatawan dari dalam dan luar negeri datang menikmati keunggulan lokal tersebut. Persoalan kita apakah dengan reformasi pemerintah sebetulnya memahami perannya untuk melayani kebutuhan masyarakat? Fungsi pelayanan sudah dinyatakan dalam RUU Kepemudaan, yang akan disahkan dalam pertengahan September ini, yang intinya pemerintah pusat dan pemerintah daerah berfungsi melayani kebutuhan para pemuda.

Kembali ke masalah inti, kita mengharapkan sekarang, apakah pemda berani bertindak sebagai fasilitator untuk merevitalisasi nilai adat melalui pemberdayaan peran masyarakat adat. Peran masyarakat adat ini sedemikian penting dilakukan sehingga masuk dalam agenda Unesco (PBB) dengan mengadvokasi menguatnya organisasi masyarakat adat dan akses mereka dalam mengembangkan komunitasnya dari berbagai aspek seperti aspek ekonomi, sosial-kultural sampai dengan politik. Selain itu, terbangunnya akses organisasi dan masyarakat adat dalam mendayagunakan hak ulayat, sumberdaya ekonomi lokal dan kerja sama dengan pemerintah dalam melakukan pembangunan komunitas, maupun dengan sektor swasta yang mengembangkan investasi di daerah. Tidak ketinggalan masyarakat adat pun ke depan dituntut untuk mempunyai kepedulian dengan agenda nasional dan global terhadap semangat demokrasi, HAM dan pluralisme selaras antara gerakan lokalisme dengan globalisme. Karena itu, tiga pimpinan Manggarai dan para anggota DPRD di tiga kabupaten versi birokrasi perlu menyamakan visi tentang membangun Manggarai berbasis budaya lokal melalui perda juga memberikan peran kepada komunitas adat. Membangun satu Manggarai dalam satu-kesatuan adat perlu dilaksanakan dalam satu grand design karena tidak menghalangi membangun masing-masing tiga Manggarai versi pemekaran dalam konteks otonomi daerah. *

(Oleh Cyprianus Aoer)

* Anggota DPR RI asal Manggarai .....................sumber: Pos-Kupang

Chrisjohn Bertekad Menang KO

JAKARTA, POS KUPANG. com -- Bermodalkan latihan selama tiga minggu di Big Bear, San Bernadino California AS, Chris John optimistis meraih kemenangan KO atas lawannya petinju asal Houston AS Rocky Juarez dalam duel ulang perebutan gelar Juara Dunia Kelas Bulu (57,1 kg) Super di MGM Grand Hotel & Casino Las Vegas, AS hari Minggu (20/9) mendatang.


Sebelum berlatih di As, Chris yang asli Banjarnegara Jawa Tengah ini sempat mempersiapkan diri berlatih di Harry's Gym, Perth Australia selama tiga minggu. Chris yang mengirim perkembangan fisiknya melalui email, kemarin, mengatakan dirinya selama berlatih selama ini hanya memfokuskan pada kekuatan pukulan, fisik dan stamina. "Hal ini saya lakukan demi memenangkan pertandingan dengan KO," ungkapnya........ Baca selengkapnya

Friday, September 18, 2009

Polres Manggarai Lokalisir Sengketa Tanah

RUTENG, POS-KUPANG.COM -- Polres Manggarai bersama pemerintah daerah, dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Manggarai perlu melokalisir tanah sengketa di Rai, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai.

Kapolres Manggarai, AKBP Hambali, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (17/9/2009), menyatakan, pemerintah daerah perlu mengidentifikasi status tanah dan atribut kepemilikan tanah warga. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan maka bisa dirumuskan solusi yang tepat.

Hambali ditemui terkait sengketa tanah yang kembali menonnjol di wilayah itu. Menurut dia, pemerintah daerah bersama jajaran terkait perlu memverifikasi faktual tanah di Rai seluas 36 hektar (ha)........... baca selengkapnya

Warga Cegat Petugas Pengukur Tanah


LABUAN BAJO, POS-KUPANG.COM-- Warga pemilik tanah di Desa Golo Bilas, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) mencegat pengukuran tanah yang dilakukan petugas pemerintah.

Pemilik tanah mencegat petugas karena mereka merasa tanah mereka diklaim pemerintah setempat sebagai tanah milik pemerintah daerah setempat. Beberapa warga pemilik lahan mengaku pengukuran tanah yang pernah dilakukan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Mabar melebihi tapal batas yang ditentukan untuk pembangunan rumah sakit umum di wilayah itu.

Musa Ba'a, Mustafa Ince, dan Hanja Hapi, pemilik tanah di Desa Golo Bilas, saat ditemui di lokasi itu mengatakan, mereka kecewa dengan sikap pemerintah yang mengklaim tanah milik warga sebagai tanah pemerintah daerah. Padahal, sudah ada tapal batas yang dipakai sebagai bukti bahwa tanah itu adalah tanah warga.................. baca celengkapnya

Kapolri: 14 Titik Sidik Jari Buktikan Itu Noordin M Top


JAKARTA, KOMPAS.com — Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri memastikan salah satu korban tewas dalam penggerebekan tim Detasemen Khusus 88 di Kampung Kepuh Sari RT 3 RW 11, Kelurahan Mojo Songo, Kecamatan Jebres, Solo, adalah Noordin M Top.

"Berdasar sidik jari, terdapat kesamaan pada 14 titik, baik jari kiri maupun kanan identik dengan DPO yang sembilan tahun kita jadikan target untuk kita tangkap. Dan dia adalah Noordin M Top," ujar Kapolri di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (17/9). Pernyataan Kapolri itu langsung disambut tepuk tangan semua yang hadir di sana.

Menurut Kapolri, keberhasilan Densus 88 melumpuhkan empat teroris dalam penggerebekan Kamis pagi itu merupakan berkah bagi bangsa Indonesia. "Ini adalah berkah di bulan Ramadhan bagi seluruh bangsa Indonesia."

Dikatakan Kapolri, selain Noordin, korban yang tewas adalah Bagus Budi Pranoto alias Urwah, pelaku pengeboman Kedubes Australia tahun 2003, lalu Susilo alias Abid (24), yang menghuni rumah di Jebres, Ario Sudarso alias Aji alias Suparjo Dwi Anggoro alias Dayat alias Mistam Husamudin. Sementara korban luka adalah Putri Munawaroh yang dirawat di RS Polri Kramat Jati, istri Susilo.

Kecelakaan Lalulintas di Ngurah Rai Bali


MANGGARAIKU DENPASAR- Kamis 17/09/09, Terjadi kecelakaan sepeda motor di Jl. By Pass Ngurah Rai Bali sekitar pkl 17:30 WITA. Tepatnya di depan super market Mitra 10 pemogan.dalam kejadian itu dua orang pengendara sepeda motor luka-luka. Saat vidio ini di ambil belum ada petugas kepolisian yang menangani kasus ini. Petugas kesehatanpun belum sampai di TKP. Dalam Bulan september ini telah beberapa kali kejadian di sepanjang jalur ini. Diharapkan para pengendara yang melintasi jalur ini perlu ekstra hati-hati karena sementara ini ada proyek perbaikan jalan .....Hendrik Ndarut Denpasr Bali melaporkan.

Wednesday, September 16, 2009

KM Awu Ditarik, Warga Ende Susah Mudik


Laporan wartawan KOMPAS Samuel Oktora

ENDE, KOMPAS.com - Warga Kabupaten Ende, di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur susah mudik lebaran menggunakan kapal penumpang, karena Kapal Motor Awu yang biasanya melayani Ende ditarik sementara untuk rute Surabaya-Sampit.

Kapal milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) itu di bulan ini hanya melayani Ende pada tanggal 2 dan 26 September alias pascalebaran. Sementara jadwal secara rutin KM Awu hanya sekali dalam 2 minggu singgah Ende.

Dengan demikian jika sementara waktu KM Awu dialihkan rutenya untuk melayani Surabaya-Sampit, warga Ende yang akan mudik dengan kapal laut makin susah, apalagi tidak ada operator kapal penumpang swasta kini yang masuk Ende.

Saya tidak mudik tahun ini, karena kendaraan susah . KM Awu baru masuk Ende tanggal 26 September, ya sudah lewat lebaran. Padahal saya rencananya mudik minggu ini. Kalau naik pesawat duitnya yang susah. Teman-teman pedagang yang lain mudik ke Jawa berangkat tiga hari lalu lewat Maumere (Kabupaten Sikka, F lores), ungkap Suwarno, penjual nasi pecel di Pasar Mbongawani, Selasa (15/9), di Ende. Suwarno rencananya akan mudik ke Boyolali, Jawa Tengah.

Bupati Ende Don Bosco M Wangge lalu bersurat kepada direktur utama PT Pelni di Jakarta tanggal 10 September 2 009. Guna mengantisipasi lonjakan penumpang mudik, bupati meminta agar dapat diatur kapal milik PT Pelni yang lain seperti KM Tilong Kabila menyinggahi Ende.

Kami berharap selama KM Awu ditarik ada kapal pengganti ke Ende . Bahkan kami meminta selanjutnya menjadi jadwal tetap. Sehingga tiap satu minggu sekali paling tidak ada kapal penumpang yang masuk Ende, bukan 2 minggu sekali, kata Kepala Dinas Perhubungan dan Komunikasi Informasi Kabupaten Ende Abdullah Ali.

Kepala PT Pelayaran Nasional Indonesia Cabang Ende Andi Baharuddin menjelaskan, dijadwalkan semula KM Awu singgah di Ende pada 13 dan 15 September, tapi kemudian jadwal berubah.

Ada faksimile dari pimpinan pusat, KM Awu baru singgah di Ende tanggal 26 September. Kebijakan ini diambil terkait jumlah penumpang mudik dari Surabaya ke Sampit yang membludak, sehingga KM Awu dialihkan sementara ke sana. Kami sudah men gajukan permohonan ke pusat supaya bisa dikirim kapal pengganti sesuai dengan permintaan bupati. Namun sampai hari ini belum ada jawaban, kata Andi.

Ketua DPRD Sementara Kabupaten Ende Marselinus Petu menyayangkan kebijakan yang ditempuh PT Pelni.

Ini kebijakan konyol. Kapal milik Pelni kan kapal penumpang, bukan untuk melayani mudik lebaran. Apabila arus mudik di Jawa sangat tinggi sem estinya menyangkut angkutan lebaran sudah diperhitungkan jauh-jauh hari oleh pemerintah pusat, jangan mendadak seperti ini, katanya.

Monday, September 14, 2009

Kebakaran hutan di Taman Nasional Komodo

Metrotvnews.com, Manggarai Barat: Kebakaran hutan di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur dalam empat hari terakhir, praktis mengancam kehidupan satwa purba komodo dan satwa lainnya di kawasan itu. Hingga hari ini, semua satwa di TNK dilaporkan masih berlindung di sejumlah tempat yang aman, meski kobaran api telah berhasil dipadamkan tadi malam.

Kepala Balai TNK Tamen Sitorus membenarkan jika terbakarnya 40 hektare lahan hutan savana praktis mengancam kehidupan satwa purba komodo dan ekosistemnya. Ancaman paling serius akan dialami ribuan rusa, kuda dan kerbau........ baca selengkapnya....

Sunday, September 13, 2009

Saturday, September 12, 2009

Harapanku tak akan berakhir, Seperti pelita moyangku yang terus menyala tanpa henti...

Saya teringat masa kecil di tahun 1990. Saya lari ketakutan melihat tongkang besar dan sangat panjang melintasi laut di depan rumah . Saya sangat bersukur saya dilahirkan di desa yang sangat terpencil di pesisir pantai selatan Manggarai Flores NTT. Kala itu kapal besar lewat di depan rumah .Itu pemandangan dan kejadian yang sangat langka. Kapal PELNI sering lewat tapi itupun jauh ditengah laut. Melihat kapal sebesar itu anak- anak sekampung tidak berani berdiri dipnggir pantai,semua takut dan penasaran jangan jangan itu kapal pencari kepala manusia.Perlu diketahui pada masa kecil saya,beredar berita di kalangan anak-anak tentang orang pencari kepala manusia.

Saya beranikan diri keluar dari persembunyian saya dan menghampiri bapak saya yang tengah berdiri dipinggir pantai melihat kapal itu dalam jarak yang cukup dekat.Kata bapak saya kapal itu membawa peralatan berat yang cukup banyak menuju pelabuhan Iteng yang dibangun dua bulan sebelumnya.Dermaga darurat yang dibangun merupakan pintu masuk bagi semua logistik untuk keperluan pengeboran di Ulumbu yang konon katanya untuk membangun reaktor listrik tanaga uap yang mampu memenuhi kebutuhan listrik di pulau flores.

"Dua tahun lagi kita akan mendapatkan listrik, Dua tahun lagi kita bisa nonoton tv tanpa harus memikul accu setiap hari,Dua tahun lagi kita akan menikmati kemerdekaan yang sesungguhnya...terbebas dari asap lampu minyak tanah..dan jalan di depan rumah akan terang terus" , kira kira itulah kata-kata penuh harapan yang terlontar dari mulut bapak saya kala itu.
Hari berganti hari, minggu berganti mingggu,bulan berganti bulan, tahun berganti tahun listrik tak kunjung muncul menerangi rumahku.Puluhan alat berat berkarat tak terawat,sang tuan hilang lenyap entah kemana.Harapan bapakku pupuslah sudah.Hingga muncul sebuah berita bahwa pembangun reaktor listrik tenaga uap tersebut dihentikan dan tidak dilanjutkan lagi.

Segala harapan dikubur dalam-dalam , kaus lampu sang burung hantu dikoleksi lagi."Kita tidak ditakdirkan untuk menikmati terangnya lampu neon",bapakku menggerutu.

16 tahun kemudian muncul sebuah berita disebuah harian Suara Karya tertanggal 23 september 2006, isinya sebagai berikut:...
POTENSI PANAS BUMI FLORES (3 - habis)
Ulumbu Menanti Janji Pemerintah


Sabtu, 23 September 2006
Ulumbu. Nama ini sudah cukup menggema sejak tahun 1990-an, ketika pertama kali dilakukan pengeboran untuk mengetahui potensi panas bumi di daerah selatan wilayah Kabupaten Manggarai tersebut. Pada massa itu Ulumbu menjadi incaran sejumlah investor. Namun sayang, janji investor untuk mengupayakan potensi alam itu setelah berkunjung ke lokasi tersebut hingga kini belum juga terwujud.
Potensi panas bumi di Ulumbu, Kecamatan Satar Mese, memang cukup besar, sekitar 60 megawatt (MW), yang diperkirakan bisa melayani kebutuhan listrik seluruh warga Flores. Ulumbu yang sempat terlupakan itu kembali diingat ketika PLN menghadapi sejumlah krisis yang menghantui perusahan milik negara itu.
Perjalanan menuju Ulumbu ternyata lebih sulit dibandingkan dengan perjalanan menuju Sokoria di Kabupaten Ende. Perjalanan sejauh 23 km dari Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai, benar-benar menguras tenaga serta sempat membuat tim diam tepekur dan menahan napas.
Dari 23 km itu, 12 km termasuk rusak berat, sehingga kendaraan harus ekstrahati-hati kalau tidak ingin parkir lama di dasar jurang yang terjal.
Aspal sudah terbongkar semuanya, hanya tampak batu-batu yang harus dihindari sopir. Tetapi, syukurlah sopir bus memang sudah terbiasa melewati jalanan sulit seperti ini. "Masih lebih baik dari sekarang jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Kalau sebelumnya jalan ke lokasi sumber panas bumi itu sangat sulit karena jalan tidak terpelihara dengan baik, kini sudah mulai diperhatikan pemerintah Kabupaten Manggarai," kata Camat Satar Mese, Drs Tepat Ignatius, kepada wartawan, di Ulumbu.
Sebelum ke Lokasi Ulumbu, Wakil Bupati Manggarai, Dr Deno Kamilus SH MH, terlebih dahulu melukiskan secara jujur kondisi riil Ulumbu, mulai dari jalan raya hingga kerinduan besar masyarakat Manggarai. Deno melukiskan, masyarakat setempat memang lama merindukan potensi yang ada di daerahnya itu dinikmati bersama. Pasalnya, sejak pengeboran tahun 1990 hingga 1996, potensi itu sudah diketahui. Masyarakat dijanjikan bakal segera menikmati listrik. Kegiatan awal pada saat itu menghabiskan dana sebesar 2 juta dolar AS untuk pengeboran 3 sumur dengan total energi listrik sebesar 14,5 MW. Dari tiga sumur yang mencapai kedalaman 1.000-1.200 m terkandung panas bumi 200-4.000 C.
Namun kemudian tahun 1997 hingga saat ini terhenti lantaran krisis ekonomi yang melanda bangsa ini. Kerinduan itu masih tetap menghuni nurani masyarakat setempat, dan mereka yakin suatu saat pasti kerinduan itu akan terobati. Tahun ini, perlahan namun pasti, pelaksanaan pekerjaan yang terhenti sejak lama ini akan mulai dilanjutkan. Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan ini, pemerintah Kabupaten Manggarai sudah menunjukkan perhatiannya, antara lain mengucurkan dana demi peningkatan dan perbaikan jalan dari Ruteng ke Ulumbu.
General Manager PT PLN Wilayah NTT, Manerep Pasaribu, menyatakan, pekerjaan akan dilanjutkan tahun ini dan diperkirakan bisa selesai pada tahun 2008 kalau ada insvestor (swasta) yang ikut membantu kegiatan tersebut. Tetapi kalau kegiatan ini dilakukan dengan dana pinjaman luar negeri (loan), maka diperkirakan baru akan beroperasi pada tahun 2009 mendatang.
Deno Kamilus mengakui, ruas jalan Ruteng-Ulumbu merupakan jalan provinsi yang harus dibangun dengan dana APBD Provinsi NTT. "Namun kalau kucuran dana dari Provinsi masih lambat, Kabupaten Manggarai sudah siap membangunnya. Kita sudah siap membangun ruas jalan ini," kata Bupati Manggarai, Christian Rotok, kepada wartawan di Bandara Sacar Tasik. Pertemuan wartawan dengan Bupati hanya berlangsung 10 menit, karena Bupati baru tiba di Ruteng, bersamaan dengan berakhirnya kunjungan tim GE di Ruteng pada Kamis lalu. (Bonne Pukan)


Copy Right ©2000 Suara Karya Online

Berita ini membangkitkan kembali segala harapan yang telah terkubur.Rumah kami telah usang. lampu semprong terus menyala di antara deru generator dari rumah tetangga.Demam Generator terus mewabah, lampu pelita peninggalan moyangku terus menyala dan tak pernah mati meski sang pemilik telah tiada.

Tiga tahun berlalu Pelita moyangku tak pernah berlalu dan selalu haus meminta jatah minyak tanah yang terus malambung harganya.Dan berita itupun lenyap dihapus waktu, hingga muncul sebuah berita lagi sebagai berikut:

Senin, 2009 Juli 13

PLN Siap garap proyek PLTP di Ulumbu - NTT


PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero siap mengerjakan proyek pembangkit listrik tanaga panas bumi (PLTP) Ulumbu berkapasitas 2x15 MW yang terletak di Manggarai , Nusa Tenggara Timur.

Menurut Komisaris Utama PT PLN Persero, Al Hilal Hamdi, kepada wartawan di Jakarta, Rabu pekan lalu, PLTP Ulumbu itu termasuk satu dari tiga proyek PLTP yang akan segera dikerjakan PLN.

"Sejauh ini ada 3 PLT panas bumi yang akan dikerjakan oleh PLN untuk program 10 ribu MW tahap II, yakni PLTP Ulumbu (2x15) di NTT, PLTP Toleho (2x15) di Ambon dan PLTP Tangkuban Perahu (110 MW) yang akan dikerjakan Indonesia Power," jelas Hamdi.

Menurut Hamdi, sekalipun PLN belum memiliki pengalaman dalam proyek hulu panas bumi, namun perseroan yakin pihaknya mampu mengerjakan proyek PLTP. Dalam proyek listrik 10 ribu MW tahap II, PLN bakal menggarap area panas bumi baik hulu maupun hilir.

Sebelumnya, Direktur Utama PLN Fahmi Mochtar mengatakan sekalipun PLN belum memiliki pengalaman dalam proyek hulu PLTP, namun PLN bisa memakai jasa konsultan untuk memulainya.

Untuk diketahui, saat ini PLN dan Pertamina, melalui anak usahanya, Pertamina Gheothermal Energi (PGE), masih terjadi silang pendapat soal usaha panas bumi yang masuk dalam proyek listrik 10 ribu MW tahap II.

PT Pertamina menganggap kalau PLN belum punya pengalaman untuk masuk dalam proyek hulu panas bumi, PLN tinggal mendapatkan listrik yang dihasilkan PGE lalu dialirkan ke pelanggan. Sementara PLN sendiri berpendapat kalau pihaknya masih mampu mengerjakan proyek hulu.

Kini masalah ini sedang ditangani pemerintah selaku penengah untuk mendapatkan pembagian proyek PLTP yang digarap PLN dan Pertamina.

Sumber: Wartaone.com
Penulis: Makaris Paru


Penghibur hati datang lagi. Meskipun itu hanya sebuah berita sangatlah berati untuk sebuah harapan yang tak berujung.
Oh...Berita kau datang di saat yang tepat.Oh...berita kau datang menjelang PILKADA....
Apakah engkau datang hanya untuk pergi dan belalu begitu saja tanpa meninggalkan kenangan??
Harapanku tak akan berakhir, Seperti pelita moyangku yang terus menyala tanpa henti...
Saya mengharapkan Tongkang itu melewati lautku lagi dan saya tidak akan takut lagi karna sang lampu neon akan ada besamaku....

50 Tahun STKIP Ruteng (1)


SEKOLAH Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) St. Paulus di Ruteng, Kabupaten Manggarai telah melewati lintasan ziarah yang panjang dan melelahkan.

Sejarah
tapak maju menoreh kisah, memaktup makna bagi perkembangan gereja lokal
di Keuskupan Ruteng, khususnya dan gereja Katolik Nusa Tenggara
umumnya. Tahun ini, tepatnya 11 November 2009, lembaga ini merayakan
pesta emasnya (usia 50 tahun).

Mengenang Korban 11 September

Sejumlah seremoni yang khusuk di New York, Washington, dan Pennsylvania, Jumat (11/9) pagi waktu setempat, akan menandai peringatan serangan teroris pada 11 September 2001.
Delapan tahun lalu, teroris Al Qaeda membajak pesawat untuk kemudian menabrakannya ke gedung WTC dan Petangon, dua simbol kedigdayaan keuangan dan militer AS. Sebuah pesawat lain jatuh di sebuah lahan di dekat Shanksville, Pennsylvania. Pesawat terakhir ini dibajak untuk diarahkan menuju ke Gedung Putih atau Capitol.

Friday, September 11, 2009

Tekuk Cile, Brasil Perlebar Peluang Argentina ke Afsel


Kesebelasan Nasional Brasil kokoh di puncak klasemen Zona Amerika Latin dengan 33 poin seusai menggulung Cile 4-2 dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2010 Afrika Selatan (Afsel), di Stadion Pituacu, Kamis (10/9) pagi WIB. Hasil itu mencegah Cile mendapat kepastian lolos langsung ke Afsel sekaligus membuka peluang bagi Argentina untuk tampil ke putaran final Piala Dunia.

Sunday, September 6, 2009

Maradona Terluka, Dunga Bahagia


ROSARIO, KOMPAS.com — Pelatih Argentina, Diego Maradona, benar-benar terluka timnya dikalahkan Brasil 1-3 dalam kualifikasi Piala Dunia 2010 Zona Amerika Selatan, Sabtu atau Minggu (6/9). Apalagi, kekalahan itu terjadi di kandang dan mempersulit langkah "Tim Tango" ke putaran final.

"Perjuangan kami akan semakin berat. Jelas, akan lebih sulit untuk lolos ke putaran final," sesal Maradona. Argentina terakhir gagal lolos putaran final di Piala Dunia 1970. baca selengkapnya

Saturday, September 5, 2009

SEMINAR ANTI KORUPSI DI NTT

Seminar anti Korupsi dilakukan di Balai Diklat Dinas Sosoial Propinsi NTT, Kupang dihadiri oleh sekitar 70 orang Guru SD dari berbagai kabupaten di NTT.

Baca selengkapnya.....



>>>

Wednesday, September 2, 2009

GEMPA BUMI DI TASIK MALAYA ,JABAR

Manggaraiku-2 september 2009>>>Telah terjadi Gempa Bumi berpotensi tsunami disekitar pkl.16.00WITA. Getaran gempa terasa hingga wilayah Nusa Dua Bali. Menurut data BMG tsunami bersentrum barat daya TasikMalaya Jawa Barat, dan berpotensi tsunami. BMG berharap agar penduk dipesisir pantai tasik malaya dan sekitarnya waspada akan terjadinya tsunami

Pelantika 40 Anggota DPRD Manggarai Periode 2009-2014

40 Anggota DPRD Manggarai telah dilantik hari ini (Selasa,1/09/2009),di Ruang sidang utama DPRD manggarai di Ruteng. Ke-40 Anggota DPRD ini dilantik dan diambil Sumpahnya oleh Ketua Pengadilan Negeri Ruteng(Slamet Riyadi.). Acara pelantikan itu sendiri dilakukan saat rapat paripurna DPRD manggarai yang dipimpin oleh wakil ketua DPRD Manggarai Lodovitus Bagus.
Acara pelantikan ini juga dihadiri oleh Bupati Manggarai Chris Rotok dan wakil Bupati Manggarai Deno Kamelus serta dihadiri unsur muspida lainnya. Dalam acara ini Chris Rotok membacakan sambutan tertulis dari Gubernur NTT Frans Lebu Raya.

Dari ke-40 Anggota DPRD yang dilantik sebagian besar wajah baru. Terhitung 32 orang wajah baru dilantik dan 8 orang merupakan wajah lama yang terpilih kembali di pemilu kemarin.

Dengan dilantiknya ke-40 anggota DPRD Manggarai diharapkan aspirasi masyarakat dengan segera disalurkan. Dan semoga citra lembaga DPRD ini lebih baik di masyarakat dan mampu bekerjaama dengan pemerintah dan masyarakat manggarai sehingga terwujudnya manggarai yang maju dan mandiri.........


semoga.....






>>>

LAGU INDO-BARAT

1. Bad Man