Friday, May 21, 2010

Tapal Batas Wilayah Matim-Ngada Memanas

BORONG, Pos Kupang.Com--Setelah masalah perbatasan di selatan Kecamatan Elar Manggarai Timur (Matim) dengan Kabupaten Ngada, tepatnya di Wae Bakit, Desa Sangan Kalo, bergejolak akhir April lalu hingga Komisi A DPRD NTT turun ke lokasi, kini masalah tapal batas di pantai utara (Pantura) Matim-Ngada kembali bergolak.

Salah seorang anggota DPRD Matim, Jemain Ustman, S.Ag, kepada Pos Kupang melalui ponselnya dari Pota ke Borong, Minggu (16/05/2010), mengatakan, selama masa reses pada sidang tahun 2010, pihaknya turun ke lokasi memantau perkembangan di wilayah perbatasan itu.

Menurutnya, kondisi di wilayah perbatasan Kampung Marutauk, Kecamatan Riung, kampung di perbatasan Ngada dan Matim memanas. Sejak 13 Mei 2010 lalu ruas jalan propinsi telah diblokir masyarakat Marutauk. Warga menggali tanah memotong jalan sehingga ruas jalan yang menghubungkan dua wilayah itu putus. Akibatnya, hubungan ekonomi masyarakat pantura terputus.

Dari pengamatannya, kata Jemain, masyarakat Pota dan sekitarnya di wilayah Matim siap melakukan tindakan anarkis di wilayah perbatasan ini karena tindakan itu dinilai menghalangi hak hidup orang banyak di wilayah pantura. "Suasana mencekam. Penduduk Marutauk juga sudah siap alat perang. Kalau tidak disikapi pemerintah propinsi dan pemerintah pusat, maka akan terjadi pertumpahan darah di wilayah itu," kata Jemain.

Dia berharap pemerintah segera menyikapi masalah tapal batas ini berdasarkan kesepakatan oleh pendahulu sejak tahun 1918 dan 1973.

"Pemerintah harus segera sikapi karena itu jalur ekonomi. Kalau tidak bersikap, maka masyarakat pasti anarkis. Saya sudah pantau di lapangan bersama Babinsa Golo Lijun serta Danramil Pota. Kondisinya sangat menyekam," kata Jemain.

Siap bom rakitan
Vinsen, salah seorang warga Desa Golo Lijun, Kecamatan Elar, Matim, yang menelepon Pos Kupang dari Elar, Senin (17/05/2010) pagi, mengatakan, situasi di perbatasan di Kampung Marutauk, Desa Sambi Nasi, Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada, dan Kampung Bawe, Desa Golo Lijun, Kecamatan Elar, Kabupaten Matim sangat mencekam.
Warga dua kampung siap berperang.

"Semua sudah siapkan senjata tumbuk dan bom rakitan untuk perang. Hari ini kami dengar mereka dari Marutauk, Ngada mau menyerbu Kampung Bawe. Kami siap mati kalau mereka datang. Ruas jalan propinsi sudah diblokir orang di Kampung Marutauk," lapor Vinsen. (gg)

Cabup-Cawabup 'Panaskan' Gedung Dewan

RUTENG, Timex- Senin (17/5) kemarin, sembilan pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Manggarai secara bergilir memaparkan visi dan misi di hadapan anggota DPRD Manggarai. Semua kandidat mengumbar program kerja yang... menginginkan terjadinya perubahan di tengah masyarakat. Seperti yang disaksikan Timor Express kemarin, ruangan sidang utama DPRD Manggarai, tempat berlangsungnya pembukaan masa kampanye, dipadati tim sukses pasangan calon dan simpatisan. Sidang paripurna pemaparan visi dan misi pasangan calon dipimpin Ketua DPRD Yosef Bom beserta dua anggota Adol Gabur dan Rafael Nanggur. Hadir pada kesempatan itu unsur muspida dan sejumlah undangan lain.

Setiap kandidat diberi waktu 30 menit untuk memaparkan visi dan misinya, dan sesuai dengan nomor urut masing-masing calon. Sembilan kandidat yang bertarung dalam Pemilukada Manggarai memaparkan program kerakyatan masing-masing yang pada intinya ingin membuat perubahan.

Pasangan Ferdi Lehot-Herman Man (paket Firman) yang diberi kesempatan
pertama, menjanjikan program pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Dikatakan, jika terpilih, pasangan ini akan membangun RSU di Kecamatan Reo sebagai kecamatan perbatasan dengan Kabupaten Manggarai Timur dan Manggarai Barat. "Jika terpilih, kami akan bangun RSU di kecamatan perbatasan," katanya.

Sedangkan pasangan calon Hery Nabit-Yus Ndung (paket Naun) tak mau kalah. Pasangan ini berjanji akan mewujudkan program peningkatan ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Tujuan utamanya, menurut pasangan ini, adalah pembangunan manusia, membangun koperasi dan pemberdayaan perempuan.

Paket ini juga menegaskan untuk mendapatkan jabatan harus dilakukan
secara kompetitif. "Dapat jabatan bukan karena menjadi tim sukses," katanya. Oleh karena itu, untuk mendapatkan jabatan harus terlebih dahulu menyampaikan visi dan misi. Pasangan ini juga siap mencabut izin pertambangan serta evaluasi semua program pertambangan yang berjalan. Selain itu, pembangunan infrastruktur, menurut paket Naun, hanya merupakan pendukung.

Sedangkan pasangan Viktor Selamet-Roni Marut (paket Victory) menyatakan siap membangun masyarakat Manggarai dari sektor pertanian. Dikatakan, mayoritas masyarakat Manggarai adalah petani, karena itu tidak ada pilihan lain bahwa pembangunan harus dimulai dari sektor pertanian. Ditegaskan juga, jika paket Victory menang, maka ada beberapa hal yang akan menjadi prioritas untuk diselesaikan adalah mental pejabat yang hanya mengejar jabatan dan birokrat yang korup serta sikap PNS yang tidak netral dalam Pemilukada.

"Saat ini banyak pejabat yang sibuk mensosialisasikan paket tertentu," katanya.
Sementara pasangan Sukardan Alosius-Valens Gampur (paket Syukur) berjanji membawa perubahan untuk Manggarai dan pembangunan itu dimulai dari sektor pendidikan, kesehatan dan ekonomi. "Yang utama itu harus bangun sumber daya manusia, tentunya dari sektor pendidikan," kata calon Bupati Sukardan.

Kabupaten Manggarai Barat

Sementara itu, dari Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) dilaporkan, DPRD Manggarai Barat menggelar sidang paripurna khusus pemaparan visi dan misi delapan pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Mabar Periode 2010-2015. Sidang dipimpin Wakil Ketua DPRD Mabar, Yohanes Pasir. Pasir menegaskan, rapat paripurna khusus dilakukan berdasarkan amanat undang undang dimana setiap pasangan calon sedapatnya menyampaikan misi dan visi dalam sidang paripurna khusus di DPRD. Sidang pariprna, katanya, sebagai awal proses kampanye berdasarkan jadwal yang telah dibuat oleh KPU Mabar.

Sidang paripurna dihadiri 19 anggota DPRD, 7 pasangan calon, masing masing pasangan Wempi Hapan-Monaldus Nadjib (Panji), W.F. Pranda-Pata Vinsensius (Fiva), Mateus Hamsi-Theodorus Hagur (Mashur), Yohanes Ardis-Bernadus Barat Daya (Yes), Antonius Bagul Dagur-Haji Abdul Azis (Damai), Saverianus Dagun-Frasiskus Sukmaniara (Sar) dan Agustinus Christ Dula-Gasa Maximus (GustI). Sementara pasangan Paulus Serak Baut-Petrus Malada (Palma) hanya dihadiri oleh calon wakil bupati, Petrus Malada.

Setiap pasangan calon diberikan waktu 20 menit menyampaikan visi dan misinya. Semua pasangan calon mempunyai misi yang sama, yakni menyejahterakan masyarakat Mabar. Setiap pasangan calon mengambil langkah yang sedikit berbeda. Paket Fiva misalnya, lebih mengedepankan keberlanjutan pembangunan yang sudah dilakukan dalam lima tahun terakhir. Calon Bupati WF Pranda menegaskan proses pembangunan yang telah dilakukannya selama menjabat sebagai Bupati Mabar dapat dirasakan oleh masyarakat Mabar dan hasilnya terukur. "Ada keberhasilan secara berangsur-angsur kesejahteraan rakyat mulai tumbuh, karenanya pembangunan ini harus dilanjutkan," tegas Pranda.

Calon bupati dari paket Sar, Saverianus Dagun mengungkapkan, realitas menujukkan Kabupaten Mabar hingga kini masih miskin. Rakyat Mabar miskin dalam sebuah wilayah yang sangat subur. Karenanya, ia menawarkan program coklat unggul. Menurutnya, Mabar yang mayoritas petani harus diprioritaskan. "Penduduk miskin rata-rata adalah petani. Karena itu Sar akan melakukan revolusi pertanian. Coklat unggul adalah program unggul yang dapat membawa rakyat keluar dari kemiskinan di samping membangun gerakan pariwisata," tegasnya.

Sementara itu, paket Damai melalui calon bupati Antonius B. Dagur mengungkapkan, pihaknya berfokus pada masalah fasilitas air minum bersih dan jalan raya. Menurut dia, ada 20 fokus utama pembangunan Mabar ke depan yang meliputi pertanian, kehutanan, perikanan, birokrasi kesehatan, pemberdayaan ekonomi dan pendidikan. 20 fokus utama ini menurutnya adalah kunci dari kesejahteraan Mabar lima tahun ke depan.

Paket GustI justru menyoroti masalah infrastruktur, pemberdayaan ekonomi, kesehatan, dan birokrasi. Pasangan yang diusung empat partai politik ini melaksanakan pembangunan sesuai kebutuhan rakyat.

Untuk diketahui, kampanye rapat umum mulai digelar Selasa (18/5) berdasarkan jadwal masing-masing pasangan calon. Menurut Ketua KPU Mabar, Thomas Dohu, ada delapan titik kampanye untuk delapan pasangan calon dan pada akhir kampanye akan dilakukan debat kandidat. ((kr2/kr4)

Naun Bagi Bunga, Firman Turunkan Massa

RUTENG, Timex- Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Herybertus Nabit-Yustina Ndung (paket Naun) dalam kampanye terbuka di Kota Ruteng, Rabu (19/5) kemarin memberikan pendidikan politik dengan warna tersendiri.
Pasangan ini tidak memobilisasi massa besar-besaran, tetapi mendatangi konstituen secara langsung yang ada di pasar, terminal, perkantoran dan sebagainya dengan membagi-bagikan bunga.

Disaksikan Timor Express, pasangan ini bersama puluhan tim pemenang berarak dari sekretariat menuju beberapa titik keramaian di Ruteng. Lokasi pertama yang dikunjungi adalah depan kantor Bupati Manggarai. Setelah itu kandidat bersama tim berjalan menuju STKIP Ruteng dan menyisir beberapa kantor yang ada di sekitarnya.

Dalam kampanye tersebut, massa dan kedua pasangan calon membagi-bagikan bunga dan sticker kepada warga di jalan-jalan. Kedua pasangan ini berjalan kaki keliling Kota Ruteng mulai dari terminal kota hingga pasar Inpres Ruteng. Selain membagi-bagikan bunga, pasangan ini juga berorasi di hadapan massa pendukungnya.

Calon Bupati Hery Nabit, dalam orasinya, mengatakan paket Naun akan membuat perubahan dengan paradigma baru yang intinya mendengar keluh kesah masyarakat. Menurutnya, Naun tidak akan memobilisasi massa, tetapi akan mendatangi masyarakat dan konstituen secara langsung, baik yang ada di pasar, terminal, emperan toko maupun perkantoran. Dikatakan, cara ini adalah bentuk pendidikan politik yang santun. "Kami akan datangi masyarakat secara langsung. Naun tidak akan memobilisasi massa, sebab hal itu tidak akan menyelesaikan soal yang terjadi di Manggarai," kata cabup berusia 33 tahun ini.

Sementara itu, calon wakil bupati Yustina Ndung, mengatakan sudah saatnya perempuan bangkit. Orang yang tidak menghargai perempuan adalah sama seperti tidak menghargai kehidupan. Karena itu, pemimpin harus hadir di tengah masyarakat sebab pemimpin adalah pelayan masyarakat.

"Paket Naun sama sekali tidak berambisi menjadi penguasa di daerah ini. Pembangunan selama lima tahun terkahir banyak yang tidak bermutu, kuantitas banyak tetapi mutu rendah. Hal ini karena rendahnya kontrol pemerintah. Sudah saatnya perempuan bangkit dan harus memimpin Manggarai lima tahun ke depan," katanya lantang.

Sementara itu, pasangan calon bupati dan wakil bupati Ferdi Lehot-Herman Man (Firman) yang maju melalui jalur perseorangan dalam kampanye di Ruteng, Kecamatan Langke Rembong, Selasa (18/5), menegaskan paket Firman tidak akan mengumbar janji-janji muluk kepada masyarakat. Tetapi jika memang terpilih dalam Pemilukada 3 Juni nanti, maka paket Firman pasti akan berbuat banyak untuk kepentingan masyarakat Manggarai.

Dalam orasinya, calon bupati Ferdi Lehot mengatakan akan mewujudkan program bidang kebutuhan ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Dikatakan juga, dalam pembangunan paket Firman akan menggandeng seluruh komponen masyarakat, baik petani, pengusaha, LSM, pemuda dan sebagainya.

Menurutnya, pembangunan sarana dan prasarana baik jalan, jembatan dan beberapa lainya adalah kewajiban bagi pemerintah, tapi keberhasilan pembangunan bukan diukur dari sarana dan prasarana yang dibangun. (kr2)

Sunday, May 16, 2010

KPU Manggarai Diteror BOM

RUTENG, Timex-KPU Manggarai diteror bom oleh massa pendukung calon yang tidak lolos, Jumat (14/5). Aparat keamanan menangkap dua pelaku dan barang bukti bom rakitan yang siap diledakan.


Sekira pukul 16.00 Wita, puluhan massa dari LSM LPPDM yang dipimpin Marsel Ahang kembali mendatangi kantor KPU Manggarai. Kedatangan mereka masih berkaitan dengan sikap KPU yang mendiskualifikasi paket Maksi Ngkeros-Hery Ngabut (Murni).

Aksi mereka diwarnai bunyi tembakan. Tidak diketahui persis, bunyi tembakan tersebut dari senjata atau bom rakitan yang meledak. Tetapi, polisi menangkap dua warga yang tertangkap tangan memegang botol dengan sumbu untuk diledakan. Saat ditangkap, tiga orang lainnya menghilang di areal pinggir kali tersebut.

Bunyi tembakan terdengar saat penudukung paket Murni dan LSM LPPDM bersama masyarakat pencinta demokrasi melakukan aksi demonstrasi di pintu gerbang KPU Manggarai. Bunyi tembakan bersahut-sahutan dari arah utara dan bagian timur kantor KPU. Tidak diketahui persis, mengapa ada letusan di tengah hujan gerimis tersebut.

Tetapi, selang beberapa menit kemudian, aparat yang berjaga-jaga telah menangkap dua warga membawa bom rakitan berupa botol dan sumbunya yang sudah diikatkan pada mulut botol.

Kepada aparat, dua warga mengaku bernama Hendrik Dampur dan Felisk Tumpak yang berasal dari Wae Rii dan Poka. Keduanya langsung dikerubuti aparat kepolisan
sebelum diangkut ke Polres Manggarai. Selain dua botol itu, ditemukan juga sejumlah botol yang di dalamnya diisi pelbagai bahan yang siap diledakan. Semua botol ditemukan ditemukan di pinggir kali di bagian belakang kantor KPU Manggarai.

Aparat juga tampak membawa satu gardus yang berisi bahan peledak rakitan. Diperkirakan botol yang ditemukan 11 buah. Yang sempat terlihat di kompleks KPU tujuh botol.

Informasi yang dihimpun di KPU Manggarai pasca kejadian, dua orang yang tertangkap ditemukan merayap di pinggir kali dan hendak memanjat tembok KPU dari timur. Mereka sedang memegang botol dan berusaha menyulut api ke sumbu untuk dilemparkan. Karena ketahuan aparat yang sudah berjaga-jaga di sekitar kompleks KPU, upayanya menyalakan sumbu dapat dicegah.

”Dua orang itu ditangkap. Yang lainnya melarikan diri. Ada tiga orang saat itu diketahui memegang bom rakitan tersebut. Mereka melarikan diri ke arah pinggir kali,” kata beberapa sumber di KPU. Sedangkan di depan kantor KPU Manggarai, massa terus berorasi, sambil mengusung peti mati sebagai lambang kematian demokrasi di Manggarai. Aksi pendukung paket murni ini dikawal ketat aparat Polres Manggarai dan Brimob.

Kapolres Manggarai, AKBP Hambali yang dikonfirmasi terkait kasus tersebut membenarkan penangkapan terhadap dua pelaku teror bom rakitan tersebut. “Kedua pelaku sedang kita periksa saat ini,” kata Hambali melalui telepon selulernya. Ia juga mengatakan, pihaknya masih melakukan pencarian terhadap pelaku lain yang saat kejadian melarikan diri.

Mengenai bom yang digunakan pelaku, Hambali mengatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan, namun dipastikan bukan bom organik. Ia mengatakan, peledak yang digunakan pelaku adalah rakitan sendiri namun diperkirakan memiliki daya ledak yang cukup besar. “Kita masih melakukan pemeriksaan untuk memastikan bahan peledak apa yang digunakan,” katanya. (kr2)

Saturday, May 15, 2010

Kantor KPUD Manggarai Diamuk Warga

Metrotvnews.com, Manggarai: Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Jumat (14/5), nyaris dilempari bom oleh puluhan warga. Mereka marah karena hasil pleno KPUD tidak meloloskan salah satu pasangan calon peserta Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, 3 Juni mendatang.

Warga mengaku disuruh seorang pimpinan lembaga swadaya masyarakat di wilayah tersebut. Polisi akhirnya mencokok dua pelaku, sementara belasan lainnya berhasil lolos. Kepolisian Resor Manggarai kini menempatkan puluhan anggota gabungan Brigade Mobil dan Samapta di Kantor KPUD.(****)


KPU Manggarai Barat Tolak Verifikasi DPT

Metrotvnews.com, Manggarai Barat: Jajaran Panitia Pengawas (Panwas) Pemilukada Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Rabu (5/5), menemukan ribuan nama pemilih ganda dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang diterbitkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat. Sejumlah nama orang yang sudah meninggal juga ditemukan dalam DPT itu. Temuan tersebut disampaikan Panwas Pemilukada setempat setelah melakukan verifikasi terhadap dokumen DPT yang sudah ditetapkan KPU Manggarai Barat.

Dari hasi verifikasi tersebut Panwas menemukan lima ribu nama wajib pilih sebagai pemilih ganda. Nama para wajib pilih itu muncul beberapa kali dalam DPT untuk tempat pemungutan suara (TPS) yang berbeda. Jumlah pemilih ganda terbanyak ditemukan di Kecamatan Komodo, Lembor dan Kuwus. Atas temuan tersebut Panwas Pemilukada menilai KPU Manggarai Barat telah melakukan pelanggaran administrasi. Panwas juga telah menyurati KPU Manggarai Barat untuk merevisi DPT yang telah ditetapkan itu. Sementara Ketua KPU Manggarai Barat Thomas Dohu menolak melakukan verifikasi ulang DPT, karena sebelumnya telah menindaklanjuti rekomendasi dari KPUD itu.(RIZ)

Friday, May 14, 2010

KPUD Manggarai Umumkan Sembilan Pasangan Calon Peserta Pemilukada 2010

Dari 11 pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati yang mendaftar di KPUD Manggarai hanya 9 pasangan calon yang lolos verifikasi dan ditetapkan sebagai peserta Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pemilukada) Manggarai, 03 Juni 2010 mendatang. Selasa (11/05) pukul 23.30 KPUD Manggarai secara resmi mengumumkan 9 pasangan calon peserta Pemilukada Manggarai tersebut.

Komisi Pemilihan Umum (KPUD) Kabupaten Manggarai secara resmi mengumumkan sembilan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati yang akan bertarung pada Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pemilu Kada) Manggarai 3 Juni 2010. Pengumuman hasil penetapan pasangan calon tersebut dilakukan hari Selasa, 11 Mei 2010 pukul 23.30 Wita di kantor KPUD setempat. Pengumuman ini disampaikan setelah rapat pleno tertutup KPUD Manggarai yang berlangsung sejak Selasa (11/05) pagi.

Pengumuman dibacakan Juru Bicara KPUD Manggarai, Kony Syukur. Kony didampingi dua anggota KPUD Manggarai, Hendrik Dao dan Nikolaus Nirang. Sementara Ketua KPUD Manggarai, Fransiskus Aci, S. Fil dan Ketua Pokja Pemilukada Manggarai, Florentinus Deby Syukur tidak tampak pada acara pengumuman calon tetap Pemilukada Manggarai tersebut.

Kony Syukur, Hendrik Dao dan Nikolaus Nirang usai membacakan pengumuman hasil pleno penetapan peserta pemilukada Manggarai tadi malam langsung meninggalkan ruang pertemuan KPUD Manggarai.

Sementara itu pantauan di Kantor KPUD Manggarai masih dijaga ketat aparat Kepolisian Resor (Polres) Manggarai. Pintu gerbang masuk ditutup dan dijaga aparat. Ketua KPUD Manggarai, Fransisikus Aci, S.Fil yang dihubungi via hand phonenya mengatakan, pengundian nomor urut peserta pemilukada ini akan dilaksanakan hari Kamis, 13 Mei 2010. ***(Tadeus Tanggang)

Berikut sembilan pasangan calon yang lolos sebagai peserta Pemilu Kada Manggarai 2010 :

  1. Ir. Viktor Slamet, MM – Drs. Hironimus Marut (VIKTORY)
  2. Sukardan Aloisius, SH,M.Hum – Drs. Valentinus Gampur, M.Si (SYUKUR)
  3. Drs. Chritian Rotok – Dr. Deno Kamelus, SH.MH (CREDO)
  4. Drs. Frediriques Plate Yoseph, M.Si – Timoteus Terang (FRIDS – TIMO)
  5. Dr. Frans Salesman, SE, M.Kes – Ignasius Repelita Lega, SH (FRESS)
  6. Ferdinandus Darman Lehot, SH – dr. Herman Man (FIRMAN)
  7. Drs. Frans BP Leok, M.M – Pius Rengka, SH, M.Sc (RAPI)
  8. Herybertus GL Nabit, SE.M.A – Dr. Yustina Ndung, Spd. Msi (NAUN)
  9. Adrianus Garu, SE.Msi – Drs. Yoseph Darung Maru, Msi (GARUDA)

Sumber : KPUD Manggarai

Tuesday, May 11, 2010

KPUD Diduga Gelapkan Dokumen Gong 2010

RUTENG, POS KUPANG.Com---Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Manggarai diduga menggelapkan dan memanipulasi dokumen administrasi pasangan Gabriel Thody Wajong, S.H-Kanisius Ramang, SH (Gong 2010). Akibatnya, Gong 2010 tidak lolos verifikasi tahap II. Karena itu Gong 2010 melaporkan tindakan KPUD Manggarai kepada pengawas.

Adanya penggelapan dokumen itu terungkap dalam aksi demo yang dilakukan massa Gong 2010 di KPUD Manggarai, Senin (10/5/2010). Pantauan Pos Kupang di Ruteng, massa datang menggunakan tiga unit bus kayu (dump truk yang dimodifikasi, Red). Bus kayu dengan nomor polisi EB 2217 E, 2590 E dan 2589 E parkir di jalan raya. Massa turun dan membentangkan spanduk. Bunyi spanduk antara lain : Boikot Pemilu Kada, tunda penetapan, KPUD representantif penyelenggara yang gagal, bubarkan KPUD, KPUD menggelapkan dokumen.
Aparat polisi mengawal ketat kompleks KPUD Manggarai.

Setelah negosiasi, utusan Gong 2010 di bawah pimpinan Ketua Koalisi Peduli Manggarai, Kosmas Banggut, bersama penasihat hukum Paket Gong 2010 dan beberapa wakil tim sukses masuk kantor KPUD.

Sementara massa yang lain menunggu di pintu gerbang KPUD sambil memukul gong. Utusan Gong 2010 tidak berhasil menemui anggota KPUD sebab masih berlangsung rapat pleno tertutup. Mereka pulang dan rombongan bergerak menuju kantor Panwas Manggarai.

Ketua Koalisi Manggarai Bangkit, Kosmas Banggut, kepada Pos Kupang mengatakan, kedatangan massa itu sebagai bentuk protes terhadap perbuatan KPUD Manggarai yang telah menggelapkan dokumen dukungan partai paket Gong 2010. KPUD sengaja melakukan tindakan yang mengakibatkan Gong 2010 tidak lolos verifikasi tahap II.

Menurut Banggut, selain demo KPUD Gong 2010 akan melapor KPUD Manggarai ke Panwas dan Polres Manggarai. Sebab KPUD telah melakukan perbuatan pidana yang mengakibatkan Gong 2010 dirugikan. "Tadi malam kami datang mengajukan keberatan. KPUD sudah mengaku keliru. Tapi bagi kami tidak sebatas itu. Kekeliruan itu harus dipertanggungjawabkan. Kami minta penetapan pasangan calon ditunda sampai kekeliruan itu diluruskan," katanya.

Calon Bupati Manggarai dari Gong 2010, Gabriel Tody Wajong, SH, kepada Pos Kupang mengatakan, pelanggaran yang dilakukan KPUD Manggarai merupakan unsur sengaja untuk menggugurkan paket Gong 2010. Padahal perbaikan berkas sudah dilakukan secara baik dan cermat. "Ini yang kita sesalkan. KPUD Manggarai tidak profesional, tidak teliti dan tidak cermat," katanya.

Menurutnya terhadap tindakan tersebut Gong 2010 melaporkan ke Panwas. Keberatan yang dilaporkan itu antara lain, pertama hasil verifikasi tahap II tidak sesuai dengan dokumen kelengkapan partai pendukung paket Gong 2010 yang sudah diserahkan ke KPUD. Dua, hasil verifikasi tahap II tidak melampirkan surat keputusan kepengurusan partai yang sah. Tiga, hasil verifikasi tahap II tercatat beberapa partai pendukung paket Gong 2010 justru beralih dukungan ke paket lain. Empat, verifikasi tahap II tidak menjelaskan alasan PDP dan PPRN tidak memberi dukungan kepada paket mana pun. Sementara SK PDP yang sah memberi dukungan kepada paket Gong 2010.

Lima, apakah persyaratan administrasi partai politik pendukung paket dalam bentuk rekomendasi atau SK kepengurusan partai politik yang sah. KPUD tidak menjelaskan secara detail tentang hal itu. Enam, KPUD Manggarai tidak cermat dan tidak teliti dalam melakukan ferifikasi dokumen partai politik pendukung Gong 2010.

Secara terpisah Ketua Divisi Penanganan Pelanggaran Panwas Pemilu Kada Manggarai, Jeheo Benediktus, menjelaskan, laporan Gong 2010 itu akan ditindaklanjuti. Panwas mencermati lebih lanjut dengan mengacu pada berkas keberatan yang diajukan. Apabila terjadi pelanggaran pidana sebagaimana diatur dalam pasal-pasal pemilu kada, maka Panwas merekomendasi untuk diproses secara pidana.

Untuk diketahui melalui SK No. 143/KPU-MGR-018.434016/V/2010 hasil verifikasi tahap II, disebutkan akumulasi suara sah paket Gong 2010 hanya 5.302 (bukan 17.436 Red) (lyn)

Akui Keliru
Terhadap keberatan yang disampaikan Gong 2010, KPUD Manggarai mengaku keliru dan mohon maaf. Berkas dukungan akan ditelaah lebih lanjut. "Anggota KPUD Manggarai sudah menerima klarifikasi dari Gong 2010. Saat ini sedang telaah lebih lanjut," ujar Ketua KPUD Manggarai, Frans Aci, S.Fil, saat dihubungai Pos Kupang melalui telepon selulernya, Senin (10/5/2010).

Aci mengatakan, berkas klarifikasi sedang ditelaah lebih lanjut. KPUD memeriksa kembali berkas itu untuk dipertimbangkan dalam pleno penetapan, Senin (11/5/2005). "Esok baru kita rapat penetapan pasangan calon," katanya.

Sementara terhadap tudingan menggelapkan berkas, Aci, mengatakan, anggota KPUD sudah klarifikasi. Namun apabila harus berhadapan dengan proses hukum KPUD siap mempertanggungjawabkannya. (lyn)

Lisa dan Merlin Tergiur Rayuan

BORONG, FS -- Anda ingat nasib dua gadis asal Manggarai yang dilaporkan hilang dua pekan silam? Keduanya pergi diam- diam karena tergiur rayuan calo tenaga kerja yang menjanjikan gaji besar sebagai TKW di Singapura.

Syukurlah kini Merlin dan Lisa sudah pulang ke rumah orang tua mereka di Kampung Leko Lembo, Dusun Mausui, Desa Watunggene, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur. Merliana Nolo (16) dan Elisabeth Ninu (21) yang menghilang sejak Kamis (29/04/2010), ditemukan keluarganya di Kampung Wogo, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, Sabtu (8/5/2010).

Saat ditemui FloresStar di rumah orangtua mereka di Leko Lembo, Minggu (9/5/2010), kedua gadis itu terlihat masih terguncang. Namun demikian, mereka mau menjawab setiap pertanyaan yang diajukan. Pada hari yang sama keluarga Lisa dan Merlin menggelar acara selamatan atas kepulangan kedua gadis itu.

Sambil menunduk dan terkesan malu-malu, Merlin dan Lisa mengisahkan kembali 'kehilangan' mereka selama dua pekan kepada FloresStar. Dengan alasan bekerja demi membantu orangtua, hari Minggu (25/4/2010), keduanya pamit pada orangtua masing-masing menuju Aimere untuk bekerja. Mereka bekerja terpisah pada dua orang bidan yang bertugas di Puskesmas Waelengga.

Di sana mereka berkenalan dengan dua orang wanita yang mengaku bekerja staf PJTKI namanya Tris dan Dominika. Kepada Merlin dan Lisa, Dominika mengaku sebagai staf salah satu perusahaan Pengerah Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) di Kupang.

"Kami dijanjikan bekerja di Singapura dengan gaji besar," kata Merlin sambil menunduk. Dominika juga meyakinkan Merlin dan Lisa akan mengurus kelengkapan surat-surat perjalanan di Kupang. "Jalan saja nanti sampai Kupang baru urus surat-surat," kata Lisa menirukan kata-kata Dominika.

Dua hari kemudian, Selasa (27/05/2010), Merlin dan Lisa pun kabur dari tempat kerja masing-masing tanpa memberitahu majikan mereka (kedua bidan, Red). Mereka bertemu dengan Tris dan Domi.

Merlin kembali ke kampung Leko Lembo untuk mengambil sepatunya, Rabu (28/04/2010). Sedangkan Lisa menunggu di Aimere. Hari Rabu itu Dominika juga ke Leko Lembo dan sempat bertamu ke rumah tetangga Merlin, Silvester Don. Merlin dan Dominika tiba tidak bersamaan. Saat mengambil sepatu, Merlin tidak memberitahu orangtuanya.

Hari itu juga Merlin kembali ke Aimere dan sekitar pukul 21.00 Wita bersama Lisa dan Dominika mereka menuju rumah Dominika di Wogo, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada.
Mereka ditampung di rumah itu selama hampir dua pekan. Merlin dan Lisa mengaku tidak diancam tetapi hanya dilarang ke luar rumah.

Hari Sabtu Sabtu (8/5/2010) sekitar pukul 12.00 Wita, bapak kecil Merlin bersama tiga anggota keluarga serta dua anggota Polsek Mataloko, Manggarai Timur menggerebek rumah itu dan menemukan Merlin dan Lisa. Mereka lalu pulang ke rumah orang tua masing-masing di Kampung Leko Lembo.

Ayah Merlin, Hendrikus Nangge cemas dengan keselamatan putrinya yang baru tamat SD itu. "Kami lega karena dia sudah kembali dalam keadaan selamat. Kami sempat bunuh ayam tiga kali dan pergi ke dukun untuk cari tahu keberadaan mereka," kata Nangge. Hal senada diungkapkan Yohanes Ola, ayah Lisa.
Elisabeth Ninu (21) sempat beberapa saat menjadi murid kelas 1 SMA di Waelengga. Demikian pula dengan Merliana Nolo (16), dia sempat sekolah sesaat di SMP Waelengga. Keduanya berhenti sekolah karena orangtua kesulitan biaya. (gg)


Dominika: Saya Cuma Bantu


DOMINIKA yang dihubungi FloresStar melalui HP-nya, Senin (10/05/2010), mengakui telah membawa kedua gadis itu ke rumahnya di Wogo, Ngada. Namun, dia membantah melarikan Merlin dan Lisa untuk dijadikan TKW di Singapura.
"Saya tidak larikan mereka. Saya cuma mau bantu mereka mencari pekerjaan. Saya tidak mungkin membawa anak orang tanpa sepengetahuan orangtuanya," kata Dominika.
Dia menegaskan, tidak ada niat sedikit pun untuk melarikan kedua gadis kampung itu. "Saya mau antar mereka ke orangtuanya tapi mereka tidak mau. Malah ancam akan bunuh diri kalau kembali ke rumah," jelas Dominika yang mengaku sebagai staf salah satu perusahaan PJTKI di Kupang. (gg)

Tiga Warga Rahong Disambar Petir

RUTENG, POS KUPANG.Com --Sial menimpa Petronela Tiut (53), Romanus Ramun (60), dan Yohanes Hamu (20). Tiga warga Desa Buar, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai, itu disambar petir, Minggu (9/5/2010) sekitar pukul 17.00 Wita atau jam 5 sore.

Saat disambar petir, tiga warga kampung Nanu itu sedang duduk santai di teras kios. Beruntung tidak terjadi kefatalan, tapi tiga warga itu mengalami pusing, tubuh keram dan muntah-muntah. Saat ini tiga korban yang masih satu rumpun keluarga itu dirawat di RSUD Ruteng.

Informasi yang dihimpun FloresStar di RSUD Ruteng, Senin (10/5/2010), menyebutkan, Petronela Tiut, Romanus Ramun, merupakan pasangan suami istri. Sedangkan Yohanes Hamu adalah keponakan. Sebelum kejadian mereka sedang duduk santai di teras depan kios. Saat itu sedang hujan gerimis.

Sementara menantunya, Goreti Saliman, sedang tidur dalam kamar bersama anaknya, Dewi Sartika. Rumah mereka berdempetan langsung dengan kios. Tiba-tiba terjadi petir, seketika itu Petronela Tiut, Romanus Ramun, dan Yohanes Hamu, terpental dan jatuh dari kursi. Semua mereka tidak sadarkan diri. Korban paling parah Romanus Ramun. Dia terpental beberapa meter ke dalam kios. Tubuhnya terbentur lemari barang kios sebelum jatuh ke lantai.

Lodovikus Hanu dan Rosana Babus, kerabat korban langsung menghantar ketiganya ke RSUD Ruteng. Korban menderita sakit pada kepala, punggung dan badan keram-keram. Sementara Ramun muntah-muntah dan pusing. Hingga saat ini belum bisa bicara dengan lancar.

Dokter Adriana Yusran, salah seorang petugas medis yang ditemui FloresStar di RSUD Ruteng, mengatakan, tiga korban sudah mendapat perawatan. Umumnya mereka menderita keram-keram pada kaki. "Kita lihat perkembangan," ujarnya. (lyn)


Bersyukur Masih Hidup


"KAMI bersyukur masih hidup. Kalau petir sambar langsung, pasti kami semua mati. Kami hanya kena lida petir saja." Petronela Tiut menceritakan kejadian yang menimpa dia dan suaminya serta keponakan mereka itu saat ditemui FloresStar di Ruangan Melati RSUD Ruteng, Senin kemarin.

Tiut mengatakan, saat itu hujan gerimis, dia bersama suaminya (Romanus Ramun), dan keponakan mereka, Yohanes Hamu, duduk santai di kios menjaga barang jualan. Tiba-tiba ada kilat dan ledakan petir. "Kami tidak tahu apa yang disambar petir itu. Kami hanya kena aura petir itu dana terjatuh," katanya.

Dia mengaku masih pusing dan badan dan kaki keram-keram. "Saya belum bisa angkat kaki," ujarnya. Tiut menjelaskan, kalau menantu dan anak putrinya duduk di teras bersama mereka, pasti kena juga. "Semoga lekas sembuh supaya kami pulang ke rumah di Nanu," kata Tiut. (lyn)

Saturday, May 8, 2010

Pansus DPRD Matim Temukan Proyek Fiktif

BORONG, Pos Kupang.Com---Panitia Khusus (Pansus) DPRD Manggarai Timur (Matim) menemukan sedikitnya 15 proyek fiktif tahun anggaran 2009 di wilayah Kecamatan Pocoranaka. Mestinya proyek yang ada di Pocoranaka sebanyak 25 item, namun dalam pelaksanaannya hanya 10 proyek fisik yang dilaksanakan. Tim pansus akan memasukkan temuan ini dalam rekomendasi DPRD kepada pemerintah untuk ditindaklanjuti.

Anggota pansus, Sipri Nejang, S.Fil, mengatakan itu kepada Pos Kupang, Sabtu (24/4/2010). Menurut Nejang, data itu diperolehnya dari hasil olahan sendiri setelah melakukan peninjauan langsung ke lapangan selama enam hari di Kecamatan Pocoranaka. Meski pihak pemerintah sudah melakukan klarifikasi, kata Nejang, namun hal ini tetap merupakan salah satu bentuk pembohongan publik.

"Dari aspek metodologi penulisannya masih kurang data. Mestinya dalam data itu dilengkapi dengan lampiran-lampiran dan juga harus ada data yang menggambarkan capaian pembangunan selama satu tahun. Dan dari data sementara yang saya olah, ada 25 proyek yang harus ada di Kecamatan Pocoranaka, namun setelah kita pantau langsung, ternyata hanya 10 proyek yang dikerjakan. Memang sudah ada klarifikasi bahwa telah terjadi ralat proyek berdasarkan perkembangan keuangan, namun ini tetap merupakan suatu model pembohongan publik," papar Nejang tanpa menyebut proyek apa saja yang dimaksud. Ke depan ia berharap adanya pemerataan alokasi proyek untuk seluruh wilayah Matim.

Terkait temuan ini, lanjut Nejang, pansus telah memanggil pimpinan SKPD yang bersangkutan untuk diklarifikasi. Meski sudah diklarifikasi, demikian Nejang, pihaknya akan memasukkan dalam rekomendasi DPRD kepada pemerintah untuk diperhatikan, termasuk membuat rekomendasi agar diperhatikan oleh badan pengawas (Banwas).

Anggota pansus lainnya, Pius Hamid, S.Fil, menilai LKPJ Bupati Matim tahun 2009 tidak menunjukkan capaian kinerja setiap SKPD. Menurut anggota DPRD Matim dari PAN ini, yang dilaporkan dalam LPKJ adalah input dan output, sementara out come atau asas manfaatnya tidak ada.

Dikatakannya, dari hasil kajian LPKJ dan turun langsung ke lapangan, akan dibuatkan rekomendasi. "Dari temuan-temuan yang ada, kita bisa rekomendasikan untuk diperhatikan ke depan. Dan kalau memungkinkan, kita akan rekomendasikan untuk ditempu jalur hukum tapi itu tergantung kesepakatan DPRD," kata Hamid.

Ketua Pansus, Drs. Agustinus Tangkur, kepada Pos Kupang, Jumat (23/4/2010) malam, membenarkan temuan pansus di lapangan, namun semuanya sudah diklarifikasi oleh instansi yang bersangkutan. "Memang ada proyek fisik yang belum selesai dikerjakan, namun akan diselesaikan pada masa pemeliharaan," kata Tangkur.

Rapat tertutup
Pantauan Pos Kupang, Jumat (23/4/2010) sekitar pukul 20.00 Wita, Pansus DPRD Matim melakukan rapat tertutup dengan beberapa pimpinan SKPD. Yang terlihat dalam ruangan, Kepala BPMPD Matim, Drs. Melchior Carvallo, Kadis Pencatatan Sipil dan Kependudukan, Hendrikus Ganggur, Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan, Ir. Ignasius Tora. Terlihat juga Plt. Sekda Matim, Drs. Mateus Ola Beda.

Rapat itu dipimpin langsung oleh Ketua Pansus, Drs. Agustinus Tangkur. Wartawan dilarang meliput rapat yang digelar di ruang rapat utama DPRD Matim itu. Pos Kupang yang mencoba mengambil gambar, dilarang oleh Kabag Risalah DPRD Matim, Ketua Pansus dan Sekwan.

Beberapa anggota Pansus yang ditemui usai rapat tertutup itu mengatakan, rapat itu dilakukan tertutup dari media atas kesepatakan bersama.

Ketua Pansus, Agus Tangkur, yang ditemui Pos Kupang usai rapat tertutup itu mengatakan, agenda yang dibahas dalam rapat tertutup itu adalah meminta klarifikasi dari instansi-instansi tentang kinerja mereka. "Semua sudah diklarifikasi. Yang kita panggil tadi dari Kesbang, Dinas pertanian, PU, Sekwan, Dinkes, Dispenda, PPO, BKD, Dinas Perhubungan, Bappeda dan Dinas Capil," jelas Tangkur. (gg)

LAGU INDO-BARAT

1. Bad Man