Friday, October 9, 2009

PU Ancam Bongkar Bronjong Waebobo

KUPANG, POS-KUPANG.COM-- Dinas Pekerjaan Umum (PU) Propinsi NTT melalui Bidang Pengairan mengancam membongkar pekerjaan proyek bronjong di Sungai Waebobo di Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur jika terbukti pekerjaan tidak sesuai spek atau tak sesuai kontrak.

Penegasan ini disampaikan Kepala Dinas PU NTT, Ir. Andre W Koreh, MT, melalui Kepala Seksi (Kasie) Perencanaan Bidang Pengairan, Ramsis Sony Tella, ST, MT, kepada Pos Kupang di ruang kerjanya, Rabu (7/10/2009).

Tella menegaskan hal itu terkait hasil temuan anggota DPRD NTT, Emiliano Charles Lalung saat meninjau proyek pekerjaan bronjong di Sungai Waebobo yang dikerjakan CV Kasih Abadi senilai Rp 350.356.000,00. Proyek ini tanpa digali fondasi tapi langsung pasang bronjong di atas kali yang dikerjakan.

"Kita sudah baca beritanya, dan saya sudah perintahkan pengawas turun ke lapangan. Jika terbukti benar maka kita perintah untuk dibongkar karena kita juga tidak mau terima pekerjaan yang tidak sesuai spek," kata Tella.

Namun Tella mengingatkan karena di ruas kali itu ada sejumlah item pekerjaan yang juga dikerjakan menggunakan dana APBD II setempat. "Kita juga harus klarifikasi dan cek lapangan jangan sampai itu item pekerjaan dari APBD II. Namun prinsipnya jika itu pekerjaan kita dan tidak sesuai spek maka harus dibongkar untuk dikerjakan ulang," tegasnya.

Tentang telepon oleh anggota DPRD NTT ke personel di Dinas PU NTT terkait pekerjaan itu namun tidak ada yang menjawab, Tella mengaku tidak menerima telepon. "Apa anggota Dewan itu menelpon kepala bidang, atau ke pak kadis. Kalau saya tidak ada yang menelpon," tegas Tella yang juga PPK Wismp.

Tentang pekerjaan irigasi yang ditangani menggunakan APBD 2007, namun baru satu tahun lebih banyak yang sudah rusak/ambruk seperti yang dikemukakan anggota DPRD NTT, Charles Lalung, Tella mengaku sebuah pekerjaan bisa rusak karena beberapa faktor.

"Memang, umur bertahan pekerjaan saluran idealnya 10 tahun baru direhab lagi. Namun jika rusak lebih cepat maka pasti ada penyebabnya. Bisa juga karena banjir dan merusak saluran primer atau sekunder," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, para petani di persawahan Waemese menolak pemasangan bronjong yang dikerjakan CV Kasih Abadi. Pasalnya, pengerjaan bronjong dengan nomenklatur pada papan informasi proyek untuk pemeliharaan Sungai Waebobo namun tidak sesuai bestek. Sesuai bestek kedalaman brongjong hingga ke permukaan tanah seharusnya satu meter tapi rekanan langsung letakkan di permukaan tanah. Hal ini membuat petani protes karena merasa hal ini merugikan mereka.


Beberapa petani sawah di Waemese menyampaikan hal ini kepada anggota DPRD NTT dari Partai Golkar, Emiliano Charles Lalung saat meninjau proyek itu, Selasa (29/9/2009). (fen/gg)

No comments:

Post a Comment

LAGU INDO-BARAT

1. Bad Man