Thursday, September 24, 2009

Sebagian Warga Desa Bulan Minum Air Kali

Ruteng, NTT Online - Kendati jaringan perpipaan sudah dikerjakan beberapa tahun lalu, tetap saja sebagian warga Desa Bulan, Kecamatan Ruteng, belum menikmati air bersih yang diharapkan.

Sebagian warga itu kini tetap memanfaatkan air di sekitar kali untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti minum, cuci, dan masak.Seperti disampaikan seorang warga Desa Bulan, Gabriel Gambot kepada Flores Pos di Kampung Wae Rua, Rabu (16/9), sebetulnya mereka sudah tidak mengalami masalah lagi dengan air bersih, karena beberapa tahun lalu telah dikerjakan jaringan air bersih. Bahkan, pipa dan kran-kran sudah dikerjakan.

Airnya pun telah sempat dimanfaatkan warga untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Tetapi, warga memanfaatkan air dari pipa itu hanya sebentar saja, karena airnya tidak mengalir lagi hingga sekarang ini.”Kami masih sulit dapat air bersih. Masalahnya, jaringan perpipaan yang ada sudah lama tak mengalirkan air lagi.

Tidak percaya lihat saja tempat-tempat keluar airnya. Krannya sudah rusak karena tidak pernah mengeluarkan air sama sekali. Yang menikmati air itu hanya beberapa anak kampung dekat sumber mata air, terutama di wilayah sekitar kompleks antena milik Telkom,” ujar Gambot. Dikatakan, sumber airnya berada di lereng bukit. Di kawasan itu juga ada bak penampung.

Namun, aliran airnya tidak cukup menjangkau semua kampung yang masuk jaringan perpipaan tersebut. Masalah dasarnya, Kampung Wae Rua, dan beberapa perumahan lain berada di ketinggian sehingga air sulit mengalir secara normal. Akibat air tidak mengalir, pipa-pipanya tak terawat dan sebagian rusak parah.Seorang warga lain, Mateus, mengatakan: untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, warga terpaksa memanfaatkan air kali.

Warga menggali lubang-lubang sekitar kali untuk mendapatkan air yang jernih. Mengambil air langsung dari kali tidak mungkin, karena airnya kotor, apalagi berada di tengah persawahan di kawasan tersebut. Memanfaatkan air kali itu merupakan pilihan satu-satunya bagi warga setempat.

”Tak ada pilihan lain bagi kami. Kami terpaksa menggunakan air dari sekitar kali itu. Bagi kami, keadaan ini seperti zaman dahulu. Kita butuhkan perhatian atas masalah vital masyarakat ini,” katanya.

“Masalah yang terjadi dengan pengerjaan jaringan perpipaan adalah soal teknis. Bak penampung mestinya dibangun di wilayah Wae Rua. Dari situ air dialirkan ke wilayah sekitarnya. Tetapi, bak yang ada dibangun di lereng bukit, dan dari sana baru dialirkan ke kampung-kampung. Masalahnya, Wae Rua berada sedikit di ketinggian sehingga tak terjangkau air,” tambahnya.

Atas masalah itu, Bupati Christian Rotok belum berhasil dihubungi Flores Pos, Rabu (16/7). Tetapi, menurut Kabag Humas dan Protokol Setda, Apri Laturake, seingatnya sudah dikerjakan jaringan air bersih di wilayah tersebut. Hal itu untuk menjawabi kebutuhan warga akan air bersih. Tetapi, kalau kondisi terakhirnya seperti itu, hal tersebut belum diketahui sekarang ini.

”Prinsipnya, pemerintah akan penuhi kebutuhan vital warga itu, tetapi tidak sekaligus, melainkan bertahap. Dan, tidak semua yang diminta masyarakat serentak terpenuhi pemerintah,” katanya. Flores Pos

No comments:

Post a Comment

LAGU INDO-BARAT

1. Bad Man