Tuesday, September 29, 2009

Abrasi di Pantai Reo Sangat Mengkhawatirkan

RUTENG, POS-KUPANG.COM -- Abrasi di pesisir pantai Reo di Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai, sudah mengkhawatirkan.

Setiap musim tenggara air laut naik menerjang hingga ke lokasi persawahan milik warga. Pemerintah perlu segera memikirkan solusinya agar warga pesisir tidak menjadi korban.

Muhammad Amir, anggota DPRD Manggarai, asal Reok, kepada Pos Kupang di Ruteng, Sabtu (25/9/2009), menjelaskan, abrasi di pantai wilayah Nanga Banda, Reok sudah menerjang hutan bakau di pesisir pantai dan air laut sudah naik mendekati badan jalan raya.

"Yang sering menjadi sasaran genangan air laut adalah sawah milik Abdul Najib dan Yusuf Daingkali. Lokasi persawahan itu tidak bisa digarap maksimal karena sering digenangi air laut," jelasnya.

Yang dikhwatirkan, lanjutnya, jika pemerintah tidak segera mengambil langkah antisipasi maka pemukiman warga akan digenangi air laut.


"Saya sudah sampaikan kepada Pak Sensi Sebastian sebagai Kepala Bappedalda Manggarai. Ia mengatakan bahwa beberapa tahun lalu ada proyek penanam bakau di wilayah itu namun tidak berhasil," ujarnya.


Menurut dia, gerakan bakaunisasi perlu digalakkan lagi untuk melindungi pantai tersebut. Selain itu pemerintah perlu mengalokasikan dana untuk membangun tembok pengaman.

"Abrasi sudah mengancam kehidupan masyarakat di Reok. Perlu ada langkah nyata untuk mengatasi persoalan ini. Pemerintah kabupaten perlu sampaikan ke propinsi dan pusat supaya ada dukungan dana," jelasnya. (lyn)

No comments:

Post a Comment

LAGU INDO-BARAT

1. Bad Man