Jaksa Lidik Proyek Blokgrand Rp 1,2 M di Matim

RUTENG, Timex-Pihak Kejaksaan Negeri Ruteng saat ini masih melakukan penyelidikan dugaan korupsi pembangunan sekolah luar biasa (SLB) di Borong, Kabupaten Manggarai Timur yang menelan dana Rp 1,2 miliar dengan sumber dana Blokgrand APBN 2010 lalu. Diduga kuat pengelola proyek tidak mengerjakan sesuai spesifikasi teknis.

"Betul, kami sementara lidik kasus dugaan korupsi pembangunan gedung SDLB di Borong, Manggarai Timur. Diduga kuat ada penyimpangan, namun
saat ini masih tahap penyelidikan," kata Kajari Gembong, Rabu (8/2) di ruagan kerjanya. 

Dia menjelaskan,
sejumlah pihak sudah dimintai keterangan seperti kepala sekolah, panitia pembagunan dan beberapa lainnya. Berdasarkan informasi dan keterangan yang diperoleh ditemukan beberapa hal seperti item pekerjaan yang tidak dikerjakan oleh pengelolah yakni ruagan asrama, aula serta pengerjaan yang tidak sesuai spesifikasi teknis.

Lebih lanjut, jelasnya, pagu anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan SLB tersebut sebanyak Rp 1,2 miliar dengan sumber Blogrand APBN Kemendiknas RI tahun 2010 lalu. "Namun setelah diselidiki secara mendalam ditemukan beberapa persoalan seperti pengerjaan yang tidak sesuai volume/spesifikasi serta ada item yang tidak dikerjakan yakni aula dan asrama. Padahal pengerjaan satu paket," katanya. 

Proses pengerjaan dilakukan secara swakelola oleh sekolah yang bersangkutan dan menjadi tanggung jawab penuh kepala sekolah. Namun, fakta yang ditemukan banyak persoalan. Hingga kini, memang sudah dikerjakan khusus ruangan kelas yang sudah digunakan, namun memang pemeriksaan tidak sampai di situ sebab banyak juga item yang tidak sesuai. Misalkan saja mutu gedung yang rendah, volume yang semestinya luas 6 meter namun kondisi riil hanya 4 meter, jendela dan pintu yang sudah rusak dan sebagainya. 

"Ruang kelas dari panjang 6 meter dikerjakan hanya 4 meter," ujarnya. 
Saat ini, kata Gembong, pihaknya masih menunggu perhitungan tim ahli dari Dinas PU Manggarai untuk menghitung spesifikasi. Jika sudah ada perhitungan maka kasus ini akan ditingkatkan lagi ke penyidikan. Dana blokgrand tersebut, katanya, langsung masuk ke rekening kepala sekolah. Kewenangan penuh ada di tangan kepala sekolah. (kr2/ito)