2012, Perkantoran di Matim Rampung

Borong Timex--Pembangunan fasilitas perkantoran Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur (Matim) yang berpusat di Lehong, Desa Gurung Liwut, Kecamatan Borong wajib diselesaikan tahun 2012 ini. Fasilitas perkantoran tersebut diantaranya kantor bupati, kantor dewan dan sejumlah kantor SKPD.

Jika tuntas pengerjaan fisik fasilitas perkantoran itu, sangat terbuka kemungkinan Lehong menjelma menjadi ikon wilayah Matim. "Saya anggap pekerjaan untuk kantor bupati sendiri sudah selesai karena yang tersisa bangunan aula dan sekarang sementara dikerjakan.

Jadi untuk pekerjaan pembangunan kantor bupati, kantor DPRD dan SKPD, wajib diselesaikan pada tahun 2012. Tidak ada alasan untuk tidak selesai ini tahun, tapi wajib tuntas pekerjaannya. Ini semua karena uang telah tersedia," ungkap
Bupati Matim, Yosep Tote yang ditemui koran ini di Borong, Kamis (10/2).

Tote mengatakan, pemerintah Matim selalu menciptakan model pembangunan yang sangat eklusif dimana pemerintahan telah berjalan tiga tahun, tapi kelihatan dan nampak yang terjadi seperti sudah berjalan enam tahun dan tetap selalu normatif.

Ini semua, kata Tote, berjalan pembangunan atas dukungan dari berbagai kalangan yang sama-sama mempunyai kepentingan untuk kemajuan daerah Matim. "Uang sudah ada, tinggal sekarang pada tingakt tataran pelaksana di lapangan.

Saya hanya tegaskan, tidak ada alasan untuk tidak tuntas pekerjaan di tahun 2012 ini. Sementara proyek fisik di Dinas PPO dan PU tahun 20111 saya nilai tidak ada masalah karena semuanya telah berjalan dan BPK juga telah melakukan pemeriksaan terhadap seluruh proyek fisik itu," tegas Tote.

Untuk pembangunan kantor bupati, dikerjakan dengan sistem bertahap dimana pada tahap pertama tahun 2009 sebagai tahap peletakan batu pertama telah menelan anggaran sebesar Rp 8.899.177.000. Tahap kedua pada tahun 2010 sebesar Rp 6.043.184.000, tahap ketiga pada tahun 2011 sebesar Rp 2.245.908.750. Sedangkan untuk tahap keempat yakni tahun 2012 yang merupakan tahun akhir membutuhkan anggaran sebesar Rp 10 miliar. (krf3/ito)