Polisi Bidik PD Komodo Jaya

 Laporan Kanis Lina Bana

RUTENG, Pos Kupang.Com -- Aparat penyidik Polres Manggarai mengendus dugaan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) di Perusahaan Daerah (PD) Komodo Jaya. Polisi ingin mengungkap operasional dana penyertaan dari APBD Manggarai yang telah dikucurkan pemerintah. Selain itu, penyidik menyelidiki proyek Pamsimas di 15 desa di kabupaten ini.
Kapolres Manggarai, AKBP Hambali, melalui Kasat Reskrim
Manggarai, Iptu Okto Wadu Ere, S. H, menyampaikan hal itu saat ditemui di Ruteng, belum lama ini.

Menurut dia, penyidik melakukan penyelidikan di PD Komodo Jaya dan proyek Pamsimas sebagai bagian dari tugas penyelidikan untuk mengungkap dugaan penyimpangan yang merugikan negara dan daerah.

Karena itu, penyidik memeriksa dan meminta keterangan dari beberapa saksi. Sejauh ini masih sebatas kumpul data sambil menelusuri kasusnya.

Penyelidikan terhadap PD Komodo Jaya lantaran perusahaan itu tidak beroperasi lagi. Tidak diketahui jelas alasan tidak berjalannya kegiatan di perusahaan itu. Sementara dari berita media massa beberapa tahun terakhir ini menyebutkan ada penyertaan dana untuk perusahaan itu.

Sementara proyek Pamsimas ada beberapa indikasi awal adanya
penyimpangan. Karena itu, proyek pamsimas yang tersebar di 15 desa itu segera diusut.

Dari sisi anggaran, lanjutnya, setiap desa yang mendapat bantuan dana Pamsimas sebesar Rp 275 juta dengan rincian APBN 195 juta, partisipasi masyarakat Rp 11 juta dan Rp
69 juta dari ABPD II Manggarai.

Sebelumnya Bupati Manggarai, Drs. Christian Rotok, mengatakan, selama beroperasi PD Komodo Jaya mendapat suntikan dana dari APBD. Dana itu sebagai rangsangan bagi perusahaan itu untuk bisa beroperasi dengan baik.

Namun belakangan ini perusahaan tidak memberikan kontribusi apa pun bagi daerah sehingga perusahaan itu tidak beroperasi lagi. "Ada dana sekitar Rp 600 juta terkait rencana pembelian kapal roro dulu. Dana itu dikucurkan, tapi kapal roro tidak jadi dibeli. Saya kira dana itu perlu diusut juga," kata Okto. (lyn)