POS-KUPANG.COM, RUTENG -- Tragis tak terbayangkan ketika Emil kembali menjempur pakaian, didapati Tari, bayi berusia sembilan bulan, memasukkan kepalanya ke dalam ember bekas cat matex yang terisi air cucian setengah.
Saat itu hari Senin (27/2/2012), pukul 08.00 Wita, Emil mencuci pakaian di halaman belakang rumahnya di Desa Ranggi, Kecamatan Rahong Utara, Manggarai.
Emil berusaha mengeluarkan Tari. Tubuhnya sangat lemas tak bertenaga, matanya tertutup kemungkinan air masuk ke dalam telinga, hidung dan mulut. Masih terasa denyut nadinya, Emil berteriak histeris minta tolong kepada tetangga.
Bersama bayinya, Emil dan para tetangga berangkat ke Puskemas Golowatu dibonceng sepeda motor. Rupanya ajal telah lebih dulu menjemput Tari sebelum tiba di Golowatu, berjarak satu kilometer dari Ranggi.
"Saya ikut bersama-sama mengantar bayi ini ke pustu. Bidan yang memeriksanya menyatakan Tari mungkin sudah meninggal dalam
perjalanan. Kata bidan, ada kotoran di celana bayi yang mungkin keluar ketika di tengah jalan," ujar warga Ranggi yang menghubungi Pos-Kupang.Com, di Ruteng, Selasa (28/2/2012) petang.
Warga yang minta namanya tak dipublikasikan itu, menuturkan, Senin pagi itu, Emil, saapan ibu bayi tersebut, mencuci pakaian di rumah. Tari masih merangkak dan belajar jalan bermain di sekitar ibunya mencuci pakaian.
Pakaian cucian itu dijemur Emil di halaman depan rumah yang berjarak belasan meter. Air bekas cucian sekitar setengah ember dibiarkan di situ. Saat itu, mungkin Tari menceburkan kepalanya ke dalam ember cat warna putih.
Tari pergi selamanya pada saat ayahnya, Iron, warga Kampung Kelumpang, Desa Manong, Kecamatan Rahong Utara, mengadu peruntungan ke Kalimantan Timur.
Semenjak kepergiaan Iron, tiga bulan lalu, Emil dan putrinya kembali ke rumah orangtuanya di Ranggi, Kecamatan Wae Ri'i, sekitar tujuh kilometer dari Kota Ruteng. Nenek korban, Mina, berangkat ke Kupang mengikuti wisuda anaknya Yuliana Jemut, kakak dari Emil.
Rumah ini hanya dihuni Emil bersama anaknya dan seorang saudara Emil. "Tadi malam (Senin malam) jenazah disemayamkan di Ranggi. Tadi pagi (Selasa) sekitar pukul 09.00 Wita dibawah ke tempat asal suaminya," ujar warga Ranggi itu.
Kabar dari warga yang mengantar jenazah Selasa siang menyatakan ayah Tari akan tiba dari Kalimantan hari ini.
Kepala Dinas Kesehatan Manggarai, dr. Yulianus Weng, dihubungi Pos Kupang, Selasa petang belum mendapat kabar kejadian tersebut.
"Saya akan minta staf segera mengecek ke bidan di Pustu Golowatu," kata Weng yang sedang mengikuti raker kesehatan di Jakarta, Selasa sore.
Kasus ini mengingatkan kejadian pada Jumat pagi (24/2/2012). Rafli Wonga (2,3) meninggal terseret air di saluran Wae Locak, Kelurahan Pitak, Kota Ruteng.
Tubuh Rafli ditemukan sekitar 80-an meter dari rumah orang tuanya David Wonga, dan Kristianti Abus.
No comments:
Post a Comment