POS KUPANG.COM, RUTENG --- Sempat molor sebulan lebih, manajemen proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Ulumbu mulai memasok daya listrik ke pembangkit PT PLN Ranting Ruteng di Kelurahan Waso, Kota Ruteng, Jumat (10/2/2012).
Suplai daya dari turbin unit dua yang memiliki kapasitas 2 X 2,5 Megawatt (MW), sedangkan unit pertama 2 x 2,5 Mw dalam uji performance (performance test) yang diharapkan selesai akhir bulan Frebruari 2012.
Manajer PT PLN Ruteng, Moses Niron, dan Manajer Proyek PLTU Ulumbu, Ari, menjelaskannya kepada Pos Kupang, dihubungi terpisah Sabtu siang (11/2/2012).
Dimulainya pasokan listrik dari PLTU Ulumbu diharapkan secara bertahap menekan krisis daya listrik di Manggarai dan wilayah sekitarnya, sebab kapasitas mesin pembangkit milik PT PLN tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan listrik yang terus bertambah.
Moses menjelaskan pengoperasian turbin 2 x 2,5 Mw (bruto), sedangkan daya netto yang dipasok 2,2 Mw karena 300 Kw untuk pemakaian sendiri. Karena itu beberapa unit mesin pembangkit tidak dioperasikan dan beberapa unit lain tetap dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan daya listrik di PT PLN Ruteng dengan beban pemakaian 5.670 Kw (beban puncak malam).
"Kekurangan daya untuk sementara masih ditambah dengan mesin pembangkit 700 Kw dan 500 Kw. Kalau turbin pertama kapasitas 2 x 2,5 KW juga sudah dioperasikan maka semua mesin pembangkit off (tidak operasi)," kata Moses.
Dikatakannya, pembangkit Waso melayani Kota Ruteng sampai ke wilayah Kecamatan Cibal, 22 Km sebelah utara Kota Ruteng, Satar Mese di selatan Kota Ruteng, terus ke Mano Kecamatan Poco Ranaka dan Sita Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur.
Bilaman turbin kedua juga telah operasional maka suplai listrik akan sampai ke Borong yang memiliki beban puncak malam hari 800 Kw, Waelengga, Manggarai Timur dan Kecamatan Aimere, Kabupaten Ngada. Ini juga akan menekan anggaran pembelian solar yang dijual dengan harga bahan bakar industri Rp 9.000/liter berkurang.
Suplai daya dari turbin unit dua yang memiliki kapasitas 2 X 2,5 Megawatt (MW), sedangkan unit pertama 2 x 2,5 Mw dalam uji performance (performance test) yang diharapkan selesai akhir bulan Frebruari 2012.
Manajer PT PLN Ruteng, Moses Niron, dan Manajer Proyek PLTU Ulumbu, Ari, menjelaskannya kepada Pos Kupang, dihubungi terpisah Sabtu siang (11/2/2012).
Dimulainya pasokan listrik dari PLTU Ulumbu diharapkan secara bertahap menekan krisis daya listrik di Manggarai dan wilayah sekitarnya, sebab kapasitas mesin pembangkit milik PT PLN tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan listrik yang terus bertambah.
Moses menjelaskan pengoperasian turbin 2 x 2,5 Mw (bruto), sedangkan daya netto yang dipasok 2,2 Mw karena 300 Kw untuk pemakaian sendiri. Karena itu beberapa unit mesin pembangkit tidak dioperasikan dan beberapa unit lain tetap dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan daya listrik di PT PLN Ruteng dengan beban pemakaian 5.670 Kw (beban puncak malam).
"Kekurangan daya untuk sementara masih ditambah dengan mesin pembangkit 700 Kw dan 500 Kw. Kalau turbin pertama kapasitas 2 x 2,5 KW juga sudah dioperasikan maka semua mesin pembangkit off (tidak operasi)," kata Moses.
Dikatakannya, pembangkit Waso melayani Kota Ruteng sampai ke wilayah Kecamatan Cibal, 22 Km sebelah utara Kota Ruteng, Satar Mese di selatan Kota Ruteng, terus ke Mano Kecamatan Poco Ranaka dan Sita Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur.
Bilaman turbin kedua juga telah operasional maka suplai listrik akan sampai ke Borong yang memiliki beban puncak malam hari 800 Kw, Waelengga, Manggarai Timur dan Kecamatan Aimere, Kabupaten Ngada. Ini juga akan menekan anggaran pembelian solar yang dijual dengan harga bahan bakar industri Rp 9.000/liter berkurang.
No comments:
Post a Comment