Tuesday, February 28, 2012

Bocah Meninggal Terseret Air

RUTENG, Timex-Nasib naas dialami pasangan suami istri David H. Wongga dan Kristianti Abus, warga kompleks Pasar Inpres Ruteng, Kelurahan Pitak, Kecamatan Langke Rembong. Buah kasih mereka, Rafli Wongga yang baru berusia dua tahun tewas mengenaskan terserat sepanjang seratus meter di selokan air yang terletak persis di belakag kediaman mereka.

Jumat (24/2), rumah duka berukuran 5 kali 7 meter yang terletak persis di kompleks Pasar Inpres dipadati sejumlah warga, tetangga dan anggota keluarga. Mereka keluar masuk melayat jasad bocah Rafli Wongga yang sudah terbaring kaku. Tampak kedua orang tua korban menangis histeris menyaksikan jasad Rafli yang hanya meninggalkan nama dan kenangan itu.

Wilibrodus, salah satu saksi mata yang mengangkat korban dari dalam selokan menuturkan, peristiwa itu terjadi sekira pukul 10.00 Wita, namun jasad Rafli baru ditemukan sekira pukul 12.30 Wita. Dia menuturkan, Rafli adalah anak ketiga. Korban baru mulai berjalan. Sekira pukul 09.00 Wita, menurut keterangan ibunya, korban bermain di kamar mandi seorang diri yang kebetulan berbatasan langsung dengan selokan air.

Ibu korban sehari-hari menjajakan garam, sedangkan ayah korban adalah penjual plastik kresek. Ibunya baru sadar ketika hendak memberi makan. Pukul 10.00 Wita, ibu bersama tetangga korban mencari korban. "Ibunya baru sadar ketika hendak memberi makan, lalu mencari di sekitar rumah," katanya.

Lebih lanjut, jelas Wilibrodus, jejak korban sudah mulai terlihat dimana pada lantai saluran terdapat bekas cakaran kuku korban. Kemudian warga menyusuri selokan tersebut. Korban baru ditemukan sekira 100 meter dari rumah korban. Korban tersangkut sampah-sampah. Jika tidak ada sampah maka kemungkinan besar bisa terseret lebih jauh. "Saat kami angkat, korban sudah tidak bernyawa. Korban tertelungkup," jelasnya.

Dikatakan juga, pada bagian dahi korban terdapat luka, sementara perut korban dipenuhi air. "Kami langsung larikan ke RSUD, namun sepertinya sudah tidak bisa diselamatkan lagi," ujarnya. Saat itu, jelasnya, debit air selokan yang mengairi persawahan warga Woang, Kelurahan Pitak sangat deras dengan ketinggian sebatas lutut orang dewasa. Sehingga untuk anak kecil sangat berisiko.

Warga lain Stefanus mengatakan kejadian serupa yang menghanyutkan anak kecil pada saluran air itu sudah tiga kali terjadi. Sebelumnya seorang balita juga sempat terhanyut namun beruntung cepat diselamatkan oleh warga. (kr2/ito)

No comments:

Post a Comment

LAGU INDO-BARAT

1. Bad Man