Friday, November 6, 2009

Pemerintah Bantu Mesin Pengelola Kopi

RUTENG, POS KUPANG.Com--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai membantu mesin pengelola kopi bagi kelompok tani kopi. Tujuanya membantu kelompok tani untuk mengolah kopi secara baik dan memadai.

Bupati Manggarai, Drs. Christian Rotok, menyampaikan itu saat dihubungi Pos Kupang melalui telepon selulernya di Ruteng, Kamis (5/11/2009).

Chris Rotok menjelaskan, ada dua pendekatan yang diberikan pemerintah bagi kelompok tani pengembangan kopi, yakni jangka panjang dan jangka pendek. Jangka pendek, lanjutnya, lebih menitikberatkan pada pengolahan hasil panen kopi dan jangka panjang lebih pada peningkatkan produktivitas dan kualitas kopi.

Karena itu, demikian Chris Rotok, Pemkab Manggarai selalu memperhatikan dua pendekatan itu agar hasil panen dan kualitas kopi di Manggarai tetap terjamin. Khusus kualitas kopi, kata Chris Rotok, salah satu pola yang dilakukan pemerintah sosialisasi kepada masyarakat untuk petik kopi pada saat buah kopi sudah matang.

Menyangkut harga kopi, Chris Rotok menyatakan, pemerintah senantiasa melakukan pengawasan dan mengumumkan kepada masyarakat tentang perkembangan harga kopi masyarakat.

Dia mengatakan, untuk meningkatkan budidaya kopi di Manggarai, secara bertahap pemerintah mengoptimalisasikan semua kantong-kantong produksi kopi di wilayah Manggarai melalui anggaran pro pengembangan kopi.

Sebelumnya Sekretaris Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Manggarai, Viktor Madur, mengatakan, tugas pemerintah hanya sebatas mengawas dan mengumumkan perkembangan harga komoditi petani. Naik turun harga komoditi tergatung pasaran ekspor ke luar negeri.

Secara terpisah Ketua Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Keuskupan Ruteng, Romo Simon Nama, Pr, menjelaskan, langkah yang dilakukan PSE mendampingi kelompok petani kopi.

Tujuanya meningkatkan produksi kopi petani dan menjaga kualitas kopi. Kopi yang dihasilkan kelompok tani binaan PSE memiliki kualitas ekspor. Karena itu, kata Romo Simon, PSE tetap melakukan pendampingan agar kualitas kopi terjaga.

Sementara kegiatan pasca panen, demikian Romo Simon, bekerja sama dengan Veco Indonesia meengolah kopi bubuk pasca panen. Kegiatan itu membawa dampak positif bagi masyarakat petani kopi.

Salah seorang staf PSE Keuskupan Ruteng, Drs. Adam Musi, menjelaskan, langkah konkret yang dilakukan penguatan basis ekonomi produksi kopi masyarakat. Penguatan organisasi koperasi kredit, pengolahan pasca panen dan membentuk wadah asosiasi petani kopi. (lyn)

No comments:

Post a Comment

LAGU INDO-BARAT

1. Bad Man