Tuesday, May 11, 2010

Tiga Warga Rahong Disambar Petir

RUTENG, POS KUPANG.Com --Sial menimpa Petronela Tiut (53), Romanus Ramun (60), dan Yohanes Hamu (20). Tiga warga Desa Buar, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai, itu disambar petir, Minggu (9/5/2010) sekitar pukul 17.00 Wita atau jam 5 sore.

Saat disambar petir, tiga warga kampung Nanu itu sedang duduk santai di teras kios. Beruntung tidak terjadi kefatalan, tapi tiga warga itu mengalami pusing, tubuh keram dan muntah-muntah. Saat ini tiga korban yang masih satu rumpun keluarga itu dirawat di RSUD Ruteng.

Informasi yang dihimpun FloresStar di RSUD Ruteng, Senin (10/5/2010), menyebutkan, Petronela Tiut, Romanus Ramun, merupakan pasangan suami istri. Sedangkan Yohanes Hamu adalah keponakan. Sebelum kejadian mereka sedang duduk santai di teras depan kios. Saat itu sedang hujan gerimis.

Sementara menantunya, Goreti Saliman, sedang tidur dalam kamar bersama anaknya, Dewi Sartika. Rumah mereka berdempetan langsung dengan kios. Tiba-tiba terjadi petir, seketika itu Petronela Tiut, Romanus Ramun, dan Yohanes Hamu, terpental dan jatuh dari kursi. Semua mereka tidak sadarkan diri. Korban paling parah Romanus Ramun. Dia terpental beberapa meter ke dalam kios. Tubuhnya terbentur lemari barang kios sebelum jatuh ke lantai.

Lodovikus Hanu dan Rosana Babus, kerabat korban langsung menghantar ketiganya ke RSUD Ruteng. Korban menderita sakit pada kepala, punggung dan badan keram-keram. Sementara Ramun muntah-muntah dan pusing. Hingga saat ini belum bisa bicara dengan lancar.

Dokter Adriana Yusran, salah seorang petugas medis yang ditemui FloresStar di RSUD Ruteng, mengatakan, tiga korban sudah mendapat perawatan. Umumnya mereka menderita keram-keram pada kaki. "Kita lihat perkembangan," ujarnya. (lyn)


Bersyukur Masih Hidup


"KAMI bersyukur masih hidup. Kalau petir sambar langsung, pasti kami semua mati. Kami hanya kena lida petir saja." Petronela Tiut menceritakan kejadian yang menimpa dia dan suaminya serta keponakan mereka itu saat ditemui FloresStar di Ruangan Melati RSUD Ruteng, Senin kemarin.

Tiut mengatakan, saat itu hujan gerimis, dia bersama suaminya (Romanus Ramun), dan keponakan mereka, Yohanes Hamu, duduk santai di kios menjaga barang jualan. Tiba-tiba ada kilat dan ledakan petir. "Kami tidak tahu apa yang disambar petir itu. Kami hanya kena aura petir itu dana terjatuh," katanya.

Dia mengaku masih pusing dan badan dan kaki keram-keram. "Saya belum bisa angkat kaki," ujarnya. Tiut menjelaskan, kalau menantu dan anak putrinya duduk di teras bersama mereka, pasti kena juga. "Semoga lekas sembuh supaya kami pulang ke rumah di Nanu," kata Tiut. (lyn)

No comments:

Post a Comment

LAGU INDO-BARAT

1. Bad Man