Sunday, April 18, 2010

Dua Kali Gagal Panen, Warga Borong Makan 'Raut'

BORONG, POS KUPANG.Com ---Dua kali gagal panen akibat dilanda kekeringan, warga Desa Bea Ngencung, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) terpaksa mengonsumsi ubi hutan atau raut dalam bahasa setempat.

Kenyataan ini diungkapkan Yohanes Goat, warga Lempe, Desa Bea Ngecung, Manggarai Timur, saat ditemui Pos Kupang di Kampung Pate Kaca, Selasa (12/4/2010). Goat mengungkapkan hal itu secara spontan ketika ditanya tentang makanan apa yang dikonsumsi warga akibat gagal panen.

Goat bersama Titus Tani, warga lainnya, mengaku bahwa saat ini warga di wilayah itu terpaksa mengonsumsi raut atau ubi hutan yang diambil dari hutan karena ketiadaan makanan.

"Kami terpaksa makan raut karena saat ini tidak ada makanan. Hasil pertanian kami gagal panen dua kali. Kami berharap ada bantuan beras dari pemerintah karena semua tanaman yang kami tanam tidak tumbuh," kata Goat.

Salah seorang warga Lempe lainnya yang enggan menyebut namanya, kepada Pos Kupang mengatakan, keadaan masyarakat di Lempe, Desa Bea Ngencung, sungguh sedih lantaran bencana gagal panen yang dialami. Mereka berharap mendapat bantuan beras dari pemerintah.

"Kami berharap ada bantuan beras untuk rakyat miskin atau raskin, tapi sampai sekarang tidak pernah ada. Kami berharap agar keluh kesah kami disampaikan kepada yang berkepentingan. Pemerintah desa tinggal diam dan seolah menutup mata terhadap gagal panen yang kami alami. Sungguh sedih keadaan kami," kata warga ini.

Kepala Desa (Kades) Bea Ngencung, Titus Kontas, membenarkan gagal panen yang dialami warganya. Dijelaskannya, warga mulai menanam pada bulan September 2009, namun saat jagung mulai berbunga, hujan menghilang. Akibatnya, jagung layu dan mengering sebelum berbuah.

Namun mereka tidak putus asa. Pada bulan Januari 2010 lalu, warga berusaha menanam lagi, namun juga gagal panen lantaran saat jagung baru berumur tiga minggu hujan berhenti. Akibatnya, semua tanaman jagung, padi gogo dan kacang hijau mengering.

Kontas mengatakan saat ini dia sedang mendata semua kepala keluarga (KK) yang mengalami gagal panen untuk dibuat laporan ke kecamatan dan badan penanggulangan bencana daerah. "Bukan kami tutup mata dan tinggal diam. Saya saat ini sedang sibuk kumpul data keluarga yang gagal panen.
Mudah-mudahan ada bantuan untuk warga di sini karena keadaan mereka sangat memrihatinkan," kata Kontas.

Pantauan Pos Kupang, di Kampung Pate Kaca, Desa Bea Ngencung, kondisi lahan pertanian warga kering dan gersang. Bukan hanya tanaman jagung dan padi gogo yang mati kekeringan, tapi rerumputan juga ikut layu dan kering. (gg)

No comments:

Post a Comment

LAGU INDO-BARAT

1. Bad Man